AL Inggris Uji Coba Kapal Induk Baru Berharga Rp102 Triliun

  • Whatsapp
Kapal induk HMS Queen Elizabeth milik Inggris Foto/Reuters/Russell Cheyne

London– Angkatan Laut Inggris meluncurkan kapal induk terbesarnya dalam sebuah uji coba pelayaran perdana, , Senin (26/6/2017),

Kapal HMS Queen Elizabeth yang berbobot 65.000 ton itu keluar dari galangan kapal Rosyth di Skotlandia menuju laut terbuka.

Kapal itu melewati sebuah celah yang hanya menyisakan jarak 35,5 centimeter di sisi kiri dan kanan serta kedalaman 51 centimeter di bagian lunasnya.

Kapal induk kemudian melintasi kolong tiga jembatan dengan hanya menyisakan jarak sekitar 1,8 meter dari bagian bawah jembatan itu.

Uji coba ini menjadi sebuah lompatan terbaru dalam pembangunan dua kapal induk yang sudah berlangsung hampir satu dekade dan menghabiskan biaya lebih dari 6 miliar poundsterling atau hampir Rp 102 triliun itu.

AL Inggris juga mempersiapkan kemungkinan Rusia mengerahkan kapal selam, kapal perang, dan pesawat terbang untuk mengintip penampilan perdana kapal induk ini.

Sebuah kapal perang jenis fregat atau perusak kemungkinan akan mengawal HMS Queen Elizabeth.

Sementara sejumlah helikopter akan mengawasi munculnya kapal selam Rusia di Laut Utara tempat uji coba dilakukan. “Rusia pasti datang dan melihat,” kata Komodor Fiona Percival, kepala bagian logistik HMS Queen Elizabeth.

Para pelaut dan teknisi sudah bekerja siang malam untuk mempersiapkan pelayaran perdana ini. Sebanyak 1.000 orang pelaut dan teknisi akan berada di atas kapal itu dalam enam pekan uji perdana ini.

Para kru sudah melakukan latihan keras terkait masalah keselamatan, mencegah kebakaran, kebocoran, dan masalah-masalah lainnya. Lebih dari 650 pintu dan palka telah diperiksa untuk memastikan mereka bisa menahan kebocoran dan api.

Pembangunan kapal ini dimulai sekitar delapan tahun lalu dan HMS Queen Elizabeth tak akan menjalani misi operasional hingga 2021.

Sejumlah misi awal akan diwarnai uji coba terbang pesawat F-35B milik Marinir AS bersama sejumlah pesawat tempur Inggris dari dek kapal baru ini. AL Inggris tak memiliki kapal induk sejak pemerintah memangkas anggaran angkatan bersenjata pada 2010.

Meskipun kehadiran kapal induk baru ini memunculkan kebanggaan di kalangan militer Inggris tetapi sejumlah kritik juga tak dapat dihindari.

Sejumlah kritik menyebut kapal induk ini terlalu mahal dan terlalu rentan terhadap serangan rudal-rudal baru berkecepatan tinggi. “Tak ada satu pun benda di dunia yang tidak rapuh, apakah itu kota, mobil, atau kapal. Kami di militer memahami risiko itu dan berusaha mengatasinya di medan pertempuran,” kata Kapten Jerry Boyd, komandan kapal baru ini.

“Jika Anda perhatikan mengapa negara-negara besar di dunia menginvestasikan jutaan dolar untuk membangun kapal induk? Apakah hanya kami atau semua orang yang salah?” tambah Boyd.

“Alasannya adalah untuk memiliki sebuah alat yang fleksibel. Ini bukan hanya soal perang. Ini adalah soal mencegah, memaksa, memberi sinyal, memiliki basis di laut untuk penanggulangan bencana, bantuan kemanusiaan, dan pertahanan,” tambah Boyd.

Dia melanjutkan, baru pada 2021 AL Inggris akan menugaskan kapal induk baru ini untuk tugas militer sesungguhnya.

Setelah uji coba ini, HMS Queen Elizabeth akan pindah ke rumah barunya di Portsmouth pada musim gugur tahun ini. Uji coba pendaratan pesawat dan helikopter akan digelar pada musim panas tahun depan. Kapal ini memiliki dek pendaratan seluas 16.000 meter persegi dan mampu menampung 36 pesawat siluman F-35B. (Sumber: Telegraph, kompas)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.