Ahok Bangun Kawasan Peternakan Seluas 500 Hektare di Kupang Barat

  • Whatsapp
Ahok

Kupang–Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan membangun lahan peternakan seluas 500 hektare (ha) di empat desa di Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun ini.

Empat desa itu ialah Nitneo, Oematnunu, Boneana dan Bolok. Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan NTT Cen Abubakar mengatakan lahan untuk pembangunan peternakan sudah siap.

Sesuai rencana saat berkunjung ke Kupang pada 13 Agustus 2018, Ahok bersama tim yang terdiri dari tim teknis dan profesional akan melihat dari dekat lokasi pembangunan peternakan tersebut.

Menurut Cen, ada dua investasi yang dilakukan Ahok di kawasan itu yakni investasi pakan dan peternakan babi. “Target investasi ini bukan profit melainkan ekonomi kerakyatan,” katanya dalam jumpa pers di Kantor DPD PDIP NTT, Selasa (30/7).

Lahan seluas 500 ha tersebut bagian dari rencana 5.000 ha lahan peternakan yang tersebar di tiga pulau besar yakni Timor, Sumba, dan Flores. Namun, usaha ternak akan berbeda-beda di setiap lokasi. Di Sumba misalnya, didominasi ternak sapi, kerbau dan babi.

Menurut Cen, salah satu tujuan Ahok membangun peternakan ialah menaikan pendapatan masyarakat di desa-desa di NTT.

Ketua DPD PDIP NTT Emilia Nomleni mengatakan kunjungan Ahok ke NTT akan berlangsung selama tiga hari. Agendanya padat yakni bertemu tokoh agama dan tokoh masyarakat, berkunjung ke gereja, kegiatan sosial, dan tatap muka bersama jajaran PDIP NTT, serta berlibur ke SoE, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Saat bertemu jajaran PDIP, Ahok akan memberikan dukungan dan motivasi dalam menghadapi pilkada serentak 2020.

Selain itu, PDIP juga memanfaatkan momen kunjungan Ahok tersebut dengan mennggelar acara ‘Panggung bersama Ahok.’ “Ahok akan memberikan spirit kepada generasi muda agar mereka kuat dan setia di bidangnya masing-masing,” tambah pengurus PDIP NTT Anton Landi. (mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.