Kupang–Sebanyak 50 pendeta GMIT yang tergabug dalam komunitas ‘Pendeta Suka Tani’ belajar bertani di SMK Lapangan Nekamese, Desa Oemasi, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (28/4) tersebut bertujuan membantu petani yang juga jemaat di kampung-kampung seperti teknik pertanian moderen sehingga mereka menjadi petani produktif.
Mereka juga akan menjadi teladan bagi jemaat karena memiliki kebun yang akan ditanami dengan berbagai tanaman pertanian seperti menanam tomat, cabai, kentang, dan wortel.
Ketua Komunitas Pendeta GMIT Suka Tani Jefri Watileo mengatakan ruang lingkup pendeta selama ini hanya berada di dalam gereja. Sudah saatnya pendeta berada di luar gereja bersama masyarakat untuk menerapkan teknik pertanian moderen yang diperoleh dari SMK Lapangan Nekamese.
Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Johozua M Yoltowu yang menyampaikan meteri saat kegiatan tersebut mengatakan gereja berperan aktif dalam pembangunan desa.
Termasuk turut mengawal program pemberdayaan masyarakat desa. “Gereja punya peran penting. BUMDesa di mayarakat itu kan melibatkan warga geeja sebagai warga masyarakat,” kata Johozua kepada wartawan.
Dia mengatakan pendeta juga harus hadir dalam kegiatan musyawarah di desa karena di sana mereka dapat menyalurkan ide-ide yang bermanfaat dalam penentuan program pembangunan desa. (gma)