191 Hektare Cagar Alam Wae Wuul di Mabar Ludes Terbakar

  • Whatsapp
Foto: Kiriman BBKSDA NTT

Labuan Bajo – 191 hektare Cagar Alam (CA) Wae Wuul di wilayah sekitar Gunung Kemuh, Gunung Menjerite, Talbalo dan Kampung Nboeras, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat (Mabar) ludes terbakar sejak Jumat (19/8) sore hingga Sabtu (20/8) dini hari.

Belum diketahuii kerugian akibat kebakaran tesebut. Kebakaran terdi pada koordinat 8033’29, 0” S dan 119049’33,6” E. Lokasi yang terbakar merupakan padang rumput dan ilalang, dan tidak ada laporan kematian satwa dan tegakan pohon yang terbakar akibat musibah kebakaran ini.

Kepala Balai Besar KSDA NTT Arief Mahmud melalui Kepala Tata Usaha Mulyo Hutomo di Kupang, Sabtu (20/8) mengatakan, awalnya kebakaran dilaporkan oleh warga Kampung Menjaga, Desa Macang Tanggar, Kecamaan Komodo pada pukul 19.15 Wita, sedangkan kebaran terjadi sekitar pukul 17.30 Wita.

Menruutnya, awal kebakaran terpantau mulai dari Gunung Menjerite dan api menyebar ke wilayah Mboeras, Gunung Kemuh, serta Talbalo.

“Petugas lapangan Resort Labuan Bajo melaporkan kepada Kepala SKW III, Kepala Bidang II dan Kepela Balai Besar KSDA NTT dan kemudian Kepala Balai Besar KSDA NTT memerintahkan seluruh jajaran untuk berkoordinasi dengan para pihak untuk bersama-sama memadamkan api.

Antara Iain Pemerintah Desa Macang Tanggar, Polsek Komodo, anggota masyarakat Mitra Polhut, anggota Plasyarakat Peduli Api, dan pemuda Kampung Menjaga. Menurutnya api berhasil dikuasai berturut-turut pada pukul 01.00 Wiata, 02.45 Wita, dan 04.45 Wita. Di sekitar Kampung Mboeras, Gunung Kemuh dan Talbalo dapat dipadamkan. “Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan oleh petugas di lapangan,” ujar Mulyo Hutomo.

Petugas lapangan Resort Labuan Bajo dan para pihak yang terlibat dalam pemadaman kebakaran, berjibaku mempertaruhkan nyawa dengan peralatan yang terbatas guna memadamkan api sampai ke puncak gunung dan mencegah meluasnya kebakaran di Kawasan Cagar Alam Wae Wuul.

“Cagar Alam Wae Wuul merupakan bagian dari World Heritage sebagai Kawasan perlindungan Komodo dan satwa dilindungi lainnya, oleh karena itu diharapkan agar para pihak bersama-sama tetap waspada dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan, khususnya di musim kemarau saat ini.

Menurutnya, Kepala Balai Besar KSDA NTT menginstrusikan kepada seluruh jajaran di lapangan untuk meningkatkan intensitas patroli pada area-area rawan kebakaran serta berkoordinasi dengan para pihak termasuk Badan Penanggulangan Bancana Daerah sebagai bentuk antisipasi dan upaya pencegahan kebakaran hutan.

Cagar Alam Wae Wuul merupakan bagian dari World Heritage sebagai Kawasan perlindungan Komodo dan satwa dilindungi lainnya, oleh karena itudiharapkan agar para pihak bersama-sama tetap waspada dan mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan, khususnya di musim kemarau ini. Tidak ada kematian satwa dan tegakan pohon yang terbakar akibat kebakaran ini
.
Kepala Balai Besar KSDA NTT menginstrusikan kepada seluruh jajaran Balai Besar KSDA NTT di lapangan untuk meningkatkan intensitas patroli pada area-area rawan kebakaran serta berkoordinasi dengan para pihak termasuk Badan Penanggulangan Bancana Daerah di wilayah setempat, sebagai bentuk antisipasi dan upaya pencegahan kebakaran hutan.

Selanjutnya Kepala Balai Besar KSDA NTT mengapresiasi peranan masyarakat dan aparat terkait yang telah melaporkan terjadinya kebaran serta peran aktifnya membantu petugas gabungan dalam upaya pemadaman. Kepala Balai Besar sekaligus menghimbau, agar seluruh warga masyarakat selalu berhati hati dan waspada terhadap bahaya kebakaran hutan dan tidak membuat api di kawasan hutan dan sekitarnya pada musim kemarau ini. (*/gma)

 

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.