Kefamenanu – Sebanyak 150 keluarga di Desa Tuamesa Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT sudah menikmati listrik PLN.
Penyalaan listrik di desa tersebut dilakukan General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko bersama Kepala Desa Tuamesa Kecamatan Biboki Anleu Kabupaten Timor Tengah Utara, Mesak Adu pada 21 Juni 2020.
Hadir pula Manager PLN UP2K (Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan) Kupang Cahyo Gunadi dan Manager PLN UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan) Kupang Arif Rohmatin. Mata pencaharian warga Desa Tuamese adalah nelayan dan menyadap nira lontar, yang selanjutnya diolah menjadi gula lempeng.
Kepala Desa Tuamese, Mesak Adu mengatakan selain memanfaatkan listrik untuk penerangan, sebanyak 10 dari 150 keluarga tersebut membeli kulkas yang dimanfaatkan untuk mengawetkan ikan dan makanan.
“Kehadiran energi listrik juga membuat aktivitas warga di malam hari lebih panjang. Mereka membuat gula lempeng untuk dijual,” kata Mesak Adu.
Sebelum ada listrik, warga mengunakan pelita untuk penerangan di malam hari. Mereka mengeluarkan uang sekitar Rp100 ribu untuk membeli minyak untuk kebutuhan lampu pelita. “Tetapi sejak ada listrik, warga hanya membeli token sebesar Rp50 ribu,” tambahnya.
Sebelum ada listrik, ibadah digereja yang menggunakan genset dengan biaya bahan bakar sebesar Rp200 ribu. Sekarang pihak gereja cukup membeli token listrik sebesar Rp200 ribu.
Pelatihan
Pada kesempatan tersebut, Mesak mengatakan telah mengirim usulan pelatihan pengembangan ekonomi lokal bagi warganya ke Dinas Koperasi dan Perindustrian. Dia juga mendukung pembiayaan pelatihan tersebut.”Semoga kehidupan warga lebih baik dengan hadirnya listrik dan pelatihan yang akan diikuti,” harapnya.
Alexander Ludji Willa, salah satu warga yang berprofesi sebagai penyadap air lontar, menyampaikan terima kasih kepada PLN yang sudah menerangi rumahya dengan listrik. Menurutnya, sejak ada listrik, aktivitas di malam hari lebih lama dan anak-anak juga lebih nyaman belajar di malam hari.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko menyampaikan, hingga saat ini rasio elektrifikasi Kabupaten TTU telah mencapai 83,02% dan rasio desa berlistrik 97,93%
Sedangkan rasio elektrifikasi di NTT telah mencapai 86,81% dan rasio desa berlistrik sampai Mei 2020 mencapai 93,32%.
“Energi listrik yang sudah ada semoga bermanfaat bagi warga, baik untuk penerangan, untuk kegiatan produktif warga seperti mengawetkan ikan dengan kulkas, membuat es, memasak, setrika, mendengar dan menonton berita di TV sehingga tidak ketinggalan informasi, dan aktivitas lainnya dengan energi listrik, sehingga kehidupan warga menjadi lebih baik,” ucapnya
Manager PLN UP2K Kupang R. Cahyo Gunadi menyebutkan Pembangunan asset ke lokasi tersebut membutuhkan panjang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 6 kms (kilo meter sirkuit), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 9 kms, dan 2 buah gardu dengan kapasitas masing-masing 50 kVa.
Cahyo berharap warga mendukung keandalan penyediaan tenaga listrik dengan menginformasikan pohon yang dekat dengan jaringan ke petugas PLN untuk dirabas.
Jatmiko juga berpesan apabila ada informasi, keluhan atau apapun terkait tagihan listrik atau Pelayanan PLN, Pelanggan bisa langsung ke situs www.pln.co.id, Aplikasi PLN Mobile yang dapat didownload pada Aplikasi store dan play store, lalu Call Center 123 serta media sosial Facebook PLN 123, Twitter PLN_123 dan Instagram PLN123_OFFICIAL siap melayani 24 jam Guna dari layanan ini adalah mudah, cepat dan menjadi solusi layanan cepat dalam genggaman. (*)