Kupang –Jelang penutupan verifikasi calon Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Nusa Tenggara Timur (NTT), sebanyak 11 dari 19 BPC melayangkan surat kepada Gubernur Viktor Laiskodat dan Ketua BPP HIMPI Mardani Maming.
Dalam surat tersebut, 11 Badan Pengurus Cabang (BPC) meminta agar dua calon ketua umum (Ketum) HIPMI NTT yakni Yusak Benu dan Ikhsan Darwis sama-sama diloloskan dalam konstetasi tersebut.
“Mereka (11 BPC)memohon kepada gubernur dan ketua umum HIPMI supaya syarat administrasi tidak mengganjal salah satu calon, sehingag ada dua calon yang masuk dalam musdalub untuk bertarung visi-misi ide, dan kerja-kerja merekak agar nantinya 19 BPC dapat memilih mana yang terbaik,” kata Yusak kepada wartawan, Selasa (4/1/2021).
Menurut Yusak, ia tidak memiliki SK, padahal Yusak sudah 4 tahu berkiprah di HIPMI. Ia juga beberapa kali menjadi pembicara mewakili HIPMI. Namun kondisi itu bukan salah pengurus saat ini.
“Ini salah saya karena selama tiga tahun roda organisasi tidak jalan sehingga saya tidak tahu SK di mana,” jelasnya.
Dia mengatakan pertarungan menuju pimpinan HIPMI NTT ini mirip dengan pertarungan ketua Kadin pada Desember 2021. Ketika itu, ada 4 calon yang tidak memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) dan juga tidak membayar uang pendaftaran. Sedangkan satu calon memiliki KTA dan membayar uang pendaftaran.
Akan tetapi, Gubernur NTT Viktor Laiskodat tetap memberikan kesempatan kepada 4 calon tersebut untuk ikut bertarung. Mereka menyampaikan visi misi sehingga bisa diberikan penilaian secara obyektif.
“Permintaan yang sama dari 11 BPC HIPMI ini supaya kami dapat bertarung di floor, karena ketika saya diganjal untuk tidak masuk dalam bursa, ini saya tidak tau dan tidak menyalahkan siapapun, ada agenda apa di balik ini,” tanya Yusak. (*/gma)
