Kupang–Warga dua desa di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) belum merasakan manfaat dana desa.
Dua desa itu ialah Letbaun dan Uitao berada di Kecamatan Semau. Pulau berjarak sekitar lima mil di bagian barat Kupang, ibu kota NTT.
“Tujuan dana desa itu baik untuk peningkatan ekonomi di desa, tetapi selama ini kami tidak pernah melihat kegaitan fisik di lapangan. Padahal ada dana desa,” kata Danial Buifena, warga Desa Uitao yang juga guru SMP Negeri 1 Semau saat dihubungi, Kamis (28/11).
Dia mencontohkan tahun lalu ada program rehabilitasi embung di Desa Letbaun mengunakan dana desa. Namun, tidak terlihat kegiatan rehabilitasi embung di lapangan. Embung yang rencananya akan direhab tersebut dibangun mengunakan dana APBN.
Dia menyebutkan dari dari delapan desa di Kecamatan Semau, hanya tiga desa yang pengelolaan dana desanya dinilai seusai kebutuhan di desa yakni Otan, Batuinan dan Bokonusan. Di tiga desa tersebut tambah Dia, terlihat kegiatan fisik di lapangan pembangunan jalan.
“Hal seperti ini yang saya heran. Padahal ada pendamping desa dan pengawasan juga berasal dari aparat keamanan,” ujarnya. Kendati tidak terlihat kegiatan fisik di desa mengunakan dana desa, tidak ada laporan penyimpangan dana desa masuk ke aparat keamanan. “Semua terlihat aman-aman saja,” tandasnya.
Warga lainnya, Maksi Poto di Desa Uituhana, Kecamatan Semau Selatan mengatakan sejak dana desa turun di desa tersebut, kegiatan fisik yang terlihat pembukaan jalan baru sejauh empat kilometer, bukan jalan beraspal.
Terdiri dari dua kilometer dibangun pada 2018 dan dua kilometer lagi dibangun pada 2019. “Banyak warga mengeluh karena tidak tahu pengelolaan dana desa di sini,” ujarnya. (*)
