Viktori Ubah Budaya Politik NTT, Pilkada Bukan Milik Orang Kaya

  • Whatsapp
Matheos Viktor Messakh/Dok. Pribadi

Kupang–Pasangan calon independen Matheos Viktor Messakh-Viktor Manbait (Viktori) menjadi calon kepala daerah pertama di Kota Kupang, bahkan di NTT yang merubah arah budaya politik di daerah itu.

Pasangan ini membawa politik baru, yaitu politik yang membawa sesuatu yang baru dari politik lama.

Menurut Matheos, politik lama adalah politik uang sehingga orang berpikir bahwa bermain politik untuk kepentingan orang banyak harus orang kaya.

“Kita mau membuktikan sebaliknya. Kalau ada kerelaan, politik partisiparif itu tidak murahan tetapiia murah,” kata Matheos di Kupang, Senin (8/8).

Mantan wartawan harian berbahasa Inggris, The Jakarta Post ini mengatakan sejak mengumpulkan dukungan kartu tanda penduduk (KTP) dari warga Januari-Agustus, mengeluarkan anggaran kurang dari Rp15 juta.

Berbeda dengan calon kepala daerah yang mendaftar lewat partai politik. Misanya harga pintu parpol di Kota Kupang berkisar antara Rp10 juta-Rp25 juta. “Saya berkomunikasi dengan salah satu paket, Dia bilang dua bulan terakhir sudah menghabiskan Rp250 juta,” katanya.

Dana sebesar itu belum termasuk anggaran untuk melobi pimpinan DPP partai politik. “Kita tidak suka politik seperti itu,” tegasnya.

Karena itu Matheos ingin budaya politik seperti itu diubah, jika tidak, politik hanya menjadi milik orang-orang kaya. Di sisi lain, persoalan orang miskin hanya diketahui orang miskin. (Baca jugahttps://www.lintasntt.com/ini-profil-matheos-viktor-messakh-bakal-calon-wali-kota-termuda-kupang/

Saat ini pasangan Matheos-Viktor yang maju pilkada Kota Kupang 2017 dengan tagline ‘Viktori’ telah mengumpulkan sekitar 25.000 dukungan KTP. Angka itu sudah melewati batas mininum dukungkan KTP yang ditetapkan KPU sebanyak 22.417 dukungan. (sumber: media indonesia/palce amalo)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.