Victory-Joss Unggul saat Debat soal Buku dan Budaya Baca

  • Whatsapp
Debat Ketiga Cagub-Cawagub NTT/Foto: Lintasntt.com

Jakarta–Cagub NTT dari paket Victory-Joss, Viktor Bungtilu Laiskodat membantah pernyataan calon gubernur paket Harmoni, Benny K Harman yang menyebutkan tidak perlu membagikan banyak buku ke sekolah.

Benny beralasan sekolah-sekolah di NTT sudah memiliki banyak buku. Menurut Dia, yang perlu dilakukan saat ini ialah menanamkan budaya baca di sekolah.

“Menurut saya, buku banyak, yang perlu kita tingkatkan itu adalah budaya membaca,” kata Benny K Harman saat debat publik ketiga cagub-cawagub NTT 2018 yang berlangsung di Concert Hall, Jakarta, Sabtu (23/6) malam.

Sebelum Benny mengeluarkan pernyataan tersebut, di sesi sebelumnya, Viktor sudah menyebutkan pentingnya menumbuhkan budaya baca di sekolah dan masyarakat, antara lain mewajibkan anak-anak membaca buku minimal dua jam dalam sehari.

Langkah itu dilakukan untuk meningkatkan literasi. Pasalnya saat ini literasi NTT terendah dari seluruh provinsi di Indonesia.

Namun sebelum sampai kepada menumbuhkan minat baca, menurut Viktor, buku harus disiapkan di sekolah karena persoalan saat ini ialah tidak tersedianya buku dalam jumlah memadai di sekolah. “Buku tidak ada, kita siapkan dulu bukunya,” kata Viktor.

Kalau tidak tersedia buku, bagaimana mungkin bisa menumbuhkan minat baca. Bagaimana menciptakan budaya baca sedangkan tidak ada buku. Viktor mengibaratkan menumbuhkan minat atau budaya baca seperti melatih atlet tinju.

“Seperti seorang petinju, ia menjadi hebat karena latihan yang terus menerus. Sama dengan minat baca, kalau terus menerus diperbiasakan akan membudaya,” tegas Viktor.

Menurut Viktor, ada tiga output yang diperoleh dari pendidikan yaitu orang bertambah pintar, berkelakuan baik, dan berketerampilan baik. Semua output itu diperoleh dari guru dan buku. Karena itu kompotensi guru juga akan disiapkan sehingga mereka memiliki transfer pengetahuan yang baik. (gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.