Tour de Timor Indonesia Dorong Pertumbuhan Investasi

  • Whatsapp
Penyerahan Bendera 'Tour de Timor Indonesia/Foto: Ellya Djawas

Atambua–Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mempromosikan berbagai potensi wisata ke berbagai daerah di Tanah Air dan mancanegara.

Salah satu promosi yang mulai digelar mulai 16-19 Desember 2015 ialah Tour de Timor Indonesia (TdTI) yakni balap sepeda yang diikuti 37 peserta dari Jakarta, Semarang, Surabaya, Yogjakarta, Bali, Kupang, dan Timor Leste. Peserta dari luar NTT berjumlah 12 orang.

Read More

“Setidaknya TdTI mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di NTT. Misalnya, bertumbuhnya investasi hotel, rumah makan, dan lainnya,” kata Kasie Promosi Wisata Konvensi, Insentif, Event & Minat Khusus Disparekraf NTT Joni Lie Lodo dalam sambutannya pada malam ramah tamah bersama peserta TdTI di Rumah Jabatan Bupati Belu, Selasa (15/12) malam.

“Disparekraf NTT akan terus kibarkan bendera TDTI di daerah ini sehingga bisa mendorong ekonomi masyarakat. Dengan banyaknya peserta TDTI yang datang dari luar NTT juga bisa semakin mengetahui daya tarik wisata yang kita miliki,” ujarnya.

“Tahun depan kita rencanakan TdTI dimulai dari Dili dan akan gelar Tour de Flores Indonesia. Karenanya, kita minta dukungan semua pihak,” ucapnya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Belu Marsel Mau Meta dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan upaya cerdas untuk mengembangkan kerjasama di bidang pertukaran informasi kekayaan, potensi dan daya tarik wisata.

“Kabupaten Belu memiliki sejumlah objek wisata yang sangat menjanjikan sehingga perlu dikemas secara baik untuk dijual ke mancanegara. Pemkab Belu juga saat ini lagi membenahi beberapa objek wisata yang menjual, seperti Pantai Pasir Putih, Kolam Susuk, Teluk Gurita, dan sebagainya,” ungkapnya.

Kadibudpar Belu Dominikus Mali menyambut positif kegiatan TdTI itu karena tak hanya berfokus pada promosi wisata ke luar NTT, tapi lebih daripada itu adalah bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat.

“Hasil karya kerajinan tangan warga bisa dipaamerkan dan dijual pada saat peserta TdTI lakukan touring dengan sepeda. Para investor juga bisa tertarik berinvestasi di sektor perhotelan, restoran, dan lainnya. Kita harapkegiatan ke depan lebih bergengsi lagi,” ucapnya.

Sementara itu rombongan dan peserta TdTI 2015 tiba di Atambua sekitar pukul 20.00 Wita disambut tarian Likurai. (ellya djawas dari Belu)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.