TNI AU Tunggu Komando Gelar Operasi Pembebasan Sandera di Filipina

  • Whatsapp
Pesawat Tempur TNI AU/Foto Antara dari MI

Jakarta–TNI Angkatan Udara sudah siaga untuk melakukan operasi militer menyusul batas waktu penyerahan tebusan bagi WNI yang disandera Abu Sayyaf sudah lewat.

Kekuatan militer Indonesia sudah bersiaga untuk melakukan operasi itu pembebasan sandera.

Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna mengatakan, pihaknya memiliki keandalan, terutama, dalam hal pemantauan udara jika operasi dilakukan.

“Ini kita masih menunggu. Kita punya kemampuan untuk (melakukan operasi pembebasan) itu. Terutama kemampuan surveillance; bagaimana kita bisa memantau pergerakan satu titik saja, gerakan orang, mau sembunyi di pohon, dimanapun kita bisa tangkap. Tapi kan segala sesuatu tergantung izin dari Pemerintah,” ujarnya, seusai peringatan Hari Angkatan Udara, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (9/4).

Diungkapkannya pula, pasukan gabungan elite TNI, yang bersatu sebagai pasukan pemukul reaksi cepat (PPRC), sudah berkumpul dan melakukan latihan di Tarakan, Kalimantan Utara. TNI AU ikut diwakili oleh Detasemen Bravo 90 Pasukan Khas TNI AU. Pengerahannya hanya tinggal kata ‘ya’ dari pemerintah setempat.

“Oh siap. Kita semua sudah di Tarakan, di bawah Pangkogab (panglima komando gabungan)-nya. Tinggal menunggu ‘ya’, kita gerakan,” ucap Agus.

Sebanyak 10 WNI diculik kelompok Abu Sayyaf pada 26 Maret di perairan Tambulian, lepas pantai Pulau Tapul, Kepulauan Sulu, Filipina, dari kapal pengangkut batubara berbendera Indonesia. Kelompok itu meminta uang tebusan sebesar 50 juta peso atau sekitar Rp15 Miliar dengan tenggat waktu 8 April 2016. (dari MI)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.