Tim Survei Pantau Kesiapan Lintasan Tour de Flores

  • Whatsapp
Ilustrasi: TdF 2016/ Foto: Gamaliel

Kupang–Tim survei yang terdiri dari Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), Kementerian Pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Alsemat sebagai event organizer mulai memantau kesiapan lintasan balap sepeda internasional Tour de Flores (TdF) 2017.

“Sekarang sedang survei di sepanjang Flores dan tim mungkin hari ini sudah sampai di Labuan Bajo, Kabupaten Manggrai Barat, yang merupakan etape terakhir TdF,” kata Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu di Kupang, Senin, (26/6/2017).

Menurutnya, survei yang dilakukan kedua kali itu untuk memastikan kesiapan jalan negara di sepanjang Pulau Flores yang akan dilintasi ratusan pebalap sepeda international mulai 14-20 Juli 2017.

Marius mengatakan, terkait kondisi lintasan jalan baru dari Aegela menuju Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo yang sebelumnya telah diusulkan untuk perbaikan telah ditangani Kementerian PUPR.

“Lintasan baru itu dipastikan sudah siap sebelum “Tour de Flores”, sekarang tengah dipacu penyelesaiannya,” katanya.

Sebelumnya, Marius mengatakan untuk mempersiapkan jalan negara yang menjadi lintasan “TdF” itu, Kementerian PU-PR telah melakukan perhitungan biaya untuk perbaikan dan peningkatan kualitas jalan dari Larantuka-Labuan Bajo dengan kisaran Rp30-Rp40 miliar setiap kabupaten.

Selain itu, khusus untuk biaya marka jalan berstandar internasional masih berpatokan pada tahun sebelumnya dengan nilai sekitar Rp17 miliar.

Ia menjelaskan, jarak tempuh balap sepeda internasional “TdF” telah mengalami penambahan dari sebelumnya sepanjang 661,5 kilometer menjadi 808 kilometer karena adanya rute baru Aegela-Mbay.

Para pebalap, lanjutnya, akan memulai etape pertama dari Larantuka ibu kota Kabupaten Flores Timur di ujung timur Pulau Flores, selanjutnya menuju Maumere, Ende, Mbay, Borong, Ruteng, dan finish di kota paling barat Pulau Flores yaitu Labuan Bajo.

Penambahan jarak tempuh itu, diyakini Marius akan menjadi tantangan tersendiri bagi pebalap internasional yang kini telah terdaftar sebanyak 20 tim atau lebih dari 150 orang tersebar dari Eropa, Amerika, Asia, dan Australia.

“Tentu semakin jauh jarak tempuh ini akan memacu kemampuan usaha masing-masing pebalap untuk menaklukkan setiap etapenya, apalagi para pebalap internasional itu biasanya suka sekali dengan tantangan-tantangan baru,” katanya. (antara)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.