Tidak Ada Air, Petani Kupang Nekat Menanam Padi

  • Whatsapp
ILUSTRASI: Petani Menanam Padi /Foto:Gamaliel

Kupang–Sejumlah petani di Persawahan Oepoi, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (15/4) mulai memanfaatkan sisa air hujan untuk menanam padi.

Namun dari sekitar 50 petani di persawahan tersebut, hanya empat petani yang mulai mengolah lahan. Petani lainnya tidak bersedia mengolah lahan karena karena khawatir persediaan air tidak cukup.

Read More

“Benih padi sudah telanjur disemaikan sehingga harus dipindahkan untuk ditanam,walaupun tanaman ini mungkin akan mati karena krisis air,” kata Rince Ledoh, petani setempat, Rabu (13/4).

Rince mengatakan curah hujan tahun ini di bawah normal sehingga persediaan air di persawahan sangat minim. Satu-satunya cara ialah memanfaatkan sisa air tersebut. Jika tidak dimanfaatkan, air akan menguap karena suhu udara saat ini mencapai 32 derajat celcius.

Dia memastikan hanya empat petani tersebut yang akan mengolah lahan untuk ditanami padi. Pasalnya saat ini NTT mulai memasuki musim kemarau. Kondisi saat ini memang berbeda jika dibanding musim hujan tahun lalu. Pada April 2015, tanaman padi di persawahan tersebut sudah mencapai dua bulan karena petani menanam pada Maret. Namun kondisi tahun ini jauh berbeda karena curah hujan tidak normal.

Petani lainya Margaritha Lalangsia mengatakan pada 2015, ia menanam padi di areal persawahannya pada awal Maret karena persediaan air cukup. “Sekarang sampai April pun air tidak pernah cukup,” ujarnya.

Margaritha mengatakan jika tanaman padi yang ditanamnya kekurangan air, ia akan mengalirkan air dari sumur yang masih memiliki cukup air. “Bisa alirkan air dari sumur satu kali dalam seminggu,” kata Dia.

Jika persediaan air di sumur masih cukup, Margaritha memastikan tanaman padi di areal 25 are miliknya tidak akan mengalami puso. (gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.