Temuan Mengejutkan dari Permukaan Pluto dan Satelitnya, Charon

  • Whatsapp
Permukaan Pluto yang difoto pada jarak 12.550 km dari angkasa/Foto: Reuters
Permukaan Pluto yang difoto pada jarak 12.550 km dari angkasa/Foto: Reuters

Lintasntt.com– Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), hari Rabu (15/7/2015) merilis foto-foto Planet Pluto dari jarak dekat. Dalam foto yang dibuat oleh wahana NASA New Horizons itu tampak bahwa permukaan Pluto dipenuhi pegunungan es, bahkan sebuah permukaan rata tanpa kawah.

Foto-foto ini adalah foto Pluto jarak dekat pertama yang dibuat oleh wahana New Horizons pada jarak 12.550 kilometer dari permukaan Pluto. Wahana berukuran sebesar piano itu melakukan perjalanan sejauh 4,82 miliar kilometer selama sembilan setengah tahun dari bumi.

Para ilmuwan tidak mengetahui bagaimana Pluto bisa memiliki pegunungan-pegunungan tinggi di permukaannya. Bahkan, salah satu puncaknya menjulang hingga ketinggian 3.350 meter, hampir setinggi pegunungan Rocky di Kanada.

Yang jadi teka-teki lain adalah mengapa ‘wajah’ Pluto terlihat ‘muda’. Permukaan planet berlapis es yang berukuran lebih kecil dari Bulan itu seharusnya lebih memiliki banyak kawah karena hujan batu dari Sabuk Kuiper, sebuah daerah di tata surya di belakang Planet Neptunus yang dipenuhi es dan batu.

New Horizons mengungkap, seolah permukaan Pluto seperti sudah ‘disegarkan’, sebuah aktivitas yang mungkin terjadi hanya dengan adanya lautan bawah tanah, gunung berapi es atau fenomena geologis lain yang menimbulkan panas.

Para ilmuwan meyakini, pegunungan Pluto terbentuk pada 100 juta tahun terakhir. Mereka juga bertanya-tanya, apakah zona es yang berada di permukaan Pluto masih aktif secara geologi.

“Pluto punya banyak keanekaragaman. Kami melihat banyak sekali fitur yang berbeda, tidak ada planet yang seperti ini,” kata ilmuwan New Horizons, Cathy Olkin.

Kejutan lainnya adalah bahwa Charon, satelit utama Pluto, yang semula dikira sudah tidak mempunyai aktivitas geologi, ternyata memiliki bukit, tebing, dan ngarai besar. Semua bentukan permukaan itu hanya bisa terbentuk oleh proses dari dalam perut Charon.

“Charon mengejutkan kami,”ujar Olkin.

New Horizons akan terus mengirimkan data-data tentang Pluto selama lebih dari 16 bulan ke depan.

New Horizons saat ini sedang bergerak menuju Sabuk Kuiper, sebuah daerah di tata surya di belakang Planet Neptunus yang dipenuhi es dan batu. Es dan batu itu diyakini sebagai sisa-sisa proses pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun silam. (Reuters)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.