SMP 2 Takari Mendominasi Juara di Lomba Lari Jeriko 5K dan 10K

  • Whatsapp
Lomba Lari Jeriko 5K dan 10 K/Foto: Gamaliel

Kupang–Pelari dari SMP Negeri 2 Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur mendominasi juara di lomba lari 5 kilometer kategori Pelajar (SD dan SMP) Putra-Putri di Kupang, Sabtu pekan lalu.

Dari 20 pemenang yang diumumkan panitia, empat pelari putra di antaranya siswa SMP Negeri 2 Takari, yakni Sipriyadi Lassa (juara 2), Misail Bessi (juara 6), Siprianus Ola (juara 8), dan Steven Stefani (juara 10).

Sedangkan juara 1 putra diraih Melkisedek Mabilehi (Siswa SMP 3 Kota Kupang), dan juara 3 diraih Siprianus Tkela (Siswa SMP 13 Kota Kupang)

Untuk pelari putri, juara 1 diraih Juwita Koy dari (SMP 7 Kupang), Teresia Titibun (SMP 1 Nekamese), dan Marsela Fallo dari (SMP Katolik Santa Theresia Naikoten Kupang). Adapun pemenang terbanyak putri berasal dari SMP Negeri 9 Kupang masing-masing Keysia Taek (juara 4), Marth Bakun (juara 7), dan Stafani Soakhin (juara 9).

Kategori SMA dan Umum

Sementara itu, untuk kategori SMA dan Umum putra, juara 1-3 dimenangkan atlit Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar/PPLP masing-masing Kupang Omry Besthan dengan catatan waktu 28.10.59 detik Defta G Unbanu dengan catatan waktu 28.19,22 detik, dan Akbar dengan catatan waktu 28.40,99 detik

Sedangkan pemenang kategori Putri yakni Delvita L Bakum, siswa SMA 5 Kupang dengan catatan waktu 30.48,51 detik, Mery Paijo dari Kota Kupang dengan catatan waktu 30.58,95 detik, dan Nofriana Taunus, siswi SMA 5 Kupang, dengan catatan waktu 32.10,83 detik

Ketua Panitia Lomba Lari 5K-10K Winston Rondo mengatakan lomba lari bertujuan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-71, sekaligus menjaring atlet muda berbakat di bidang atletik. “Atlet muda saat ini sudah sulit didapat, oleh karena itu kami berinisiatif untuk menggelar even sekaligus untuk tujuan penjaringan,” ujar Winston Rondo

Even ini bekerjasama dengan Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Nusa Tenggara Timur dan sejumlah sponsor. Lomba lari ini juga diwarnai insiden karena salah satu peserta lomba pingsan.

Sejumlah peserta lomba juga mengaku tidak diberikan pita oleh panitia sebagai tanda ia berhasil menyelesaikan lomba lari dengan baik. “Ada pelari di belakang saya dikasih pita, saya yang di depan tidak dikasih pita,” kata salah satu penari dari SMP Nekamese. (gma/sumber: MI)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.