Remaja Putri di Waingapu Nyaris Diperkosa dan Dibuang ke Jurang

  • Whatsapp
Patung Kuda Kilometer 8 Waingapu/Foto: Lintasnt.com
Patung Kuda Kilometer 8 Waingapu/Foto: Lintasnt.com

Kupang—Lintasntt.com: Seorang remaja putri asal Kelurahan Lambanapu, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT dilaporkan nyaris diperkosa dan dibuang ke jurang oleh dua oknum anggota Polres setempat. Namun, Polda NTT membantah.

Kejadian itu berlangsung di Kilometer 8, atau tepatnya di Patung Kuda, jalan jurusan Sumba Barat pada Minggu (29/3) sekitar pukul 02.00 dini hari.

Sebelum kejadian, DP, 22, remaja putri tersebut ditahan semalaman di Polres Sumba Timur serta dipaksa menengah minuman keras hingga mabuk dan pingsan. Ketika pingsan itulah, ia diangkut dengan mobil oleh dua oknum polisi tersebut ke arah patung kuda.

“Ketika akan diperkosa dan dibuang ke jurang, anak saya sadar dan berteriak minta tolong,” kata Mery, ibu kandung korban yang mengisahkan peristiwa itu kepada wartawan, Rabu (1/4). Beruntung lokasi kejadian tidak jauh dari Marks Brimob setempat sehingga begitu DP minta tolong, dua anggota brimob datang dan memberikan pertolongan.

Menurut Mery, peristiwa berawal dari DP bersama tiga temannya pulang dari pesta dan mampir mengisi bahan bakar di sebuah SPBU. Akan tetapi ketika DP akan pulang ke rumahnya, kunci sepeda motor ditahan oleh salah seorang rekannya. DP berkali-kali minta agar kunci motor dikembalikan, namun tak kunjung diserahkan hingga ia kemudian melapor ke Pos Polisi di depan Toko Matawai.

Di sana, ada dua anggota polisi yang bertugas, kemudian membawa DP ke Polres Sumba Timur untuk dimintai keterangan. Di perjalanan, DP dan anggota polisi berpapasan dengan rekannya yang menahan kunci sepeda motor. Mereka kemudian dibawa Polres untuk dimintai keterangan. Akan tetapi, DP kemudian ditahan dengan alasan sudah larut malam.

Di kantor polisi, DP bukannya mendapat perlindungan, namun dua anggota yang piket yang diketahui bernama HS dan ES memaksa remaja ini menengah minuman keras sebanyak empat kali. “Setelah itu, DP dipukul tengkuknya hingga pingsan. Dalam keadaan pingsan, DP dibawa dengan mobil patroli ke patung kuda tersebut,” kata Mery.

Ditolong Brimob

Menurut Mery, ketika tiba di patung kuda, dua oknum polisi tersebut berusaha melucuti pakaian DP, namun ia ternyata sudah siuman dan menendang salah satu dari mereka.

Karena merasa terancam, DP kemudian dibuang ke jurang sebelum ia berteriak minta tolong. Dengan sempoyongan, DP berusaha naik dari jurang. ketika sampai diatas, dua anggota Brimob sudah berada di situ.

DP kemudian memeluk salah seorang anggota minta pertolongan. Namun dua anggota brimob tidak bisa berbluat banyak karena dua oknum anggota Polres beralasan kalau DP dalam keadaan mabuk. Selanjutnya DP diantar kembali ke kantor Polres dan dua anggota brimob mengikuti dari arah belakang.

Sesampai di Mako Polres, DP dibiarkan begitu saja sampai pukul 04.00 Wita, DP berhasil kabur dari Mako Polres berkat bantuan seseorang yang melintas di depan Mako Polres. Saat ini, DP telah membuat laporan polisi ke Unit Propam Polres Sumba Timur. DP juga telah menjalani pemeriksaan sejak Senin malam sampai Selasa siang serta menjalani visum di rumah sakit setempat.

Polda membantah

Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Timur Ajun Komisaris Agus Santoso yang dihubungi wartawan mengatakan laporan yang disampaikan Mery tentang percobaan perkosaan oleh oknum anggota polisi di Sumba Timur tersebut tidak benar. “Laporan itu tidak benar,” ujarnya. (Lintasntt.com/sesuai penuturan Mery, ibunda DP)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.