Proyek Puskesmas Uwa di Palue Telantar

  • Whatsapp
Pulau Palue

Maumere–Kontraktor diduga menelantarkan proyek pembangunan gedung Puskesmas Uwa di Pulau Palue, Kabupaten Sikka, NTT.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka dokter Maria Bernadina Sada Nenu mengatakan pihaknya sudah datang ke Palue untuk memeriksa proyek bernilai Rp1,68 miliar tersebut, namun tidak ada aktivitas apapun.

“Saya bersama sekertaris dan PPK sudah mengecek langsung perkembangan pembangunan puskesmas di lapangan, tetapi tidak ada aktivitas apapun. Di sana tidak ada orang kerja,” ujarnya kepada wartawan di Maumere, Senin (28/11).

Dia mengatakan jika pekerjaan tidak tuntas, akan ditempuh langkah-langkah Sesuai Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Menurut dokter Maria, kontraktor sudah mencairkan anggaran proyek sebesar 30% namun pekerjaan baru mencapai 19.8%, kemudian tidak muncul lagi sampai saat ini.

Karena itu pihaknya kemudian mengeluarkan surat panggilan kepada kontraktor tetapi tidak ada respon. “Kami pernah mendatangi kediaman kontraktor minta pekerjaan dilanjutkan,” kata Dia.

Pekerjaan pembangunan Puskesmas Uwa dilakukan dengan penunjukkan langsung (PL) kepada CV Putra Nusantara. Proyek dikerjakan selama 120 hari dan berakhir pada 12 Desember 2016.

Kendala

Dokter Maria mengatakan pihaknya sudah menggelar rapat untuk memutuskan kontrak dengan rekanan sesuai aturan yang berlaku.

Dia menyebutkan dua hal yang mengakibatkan pembangunan puskesmas tidak dilanjutkan yaitu pemilik tanah tidak memberikan akses jalan menuju lokasi proyek, serta ketiadaan air dan material.

“Pulau Palue sangat kesulitan memperoleh air bersih sehingga air harus didatangkan dari luar Pulau Palue itu sendiri. Dengan demikian pembangunan puskesmas tersebut tersendat hingga saat ini,” ujarnya.

Anggota DPRD SIkka Yoseph Karmianto asal daerah pemilihan Kecamatan Palue minta Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan kontraktor agar pembangunan Puskesmas Uwa dilanjutkan.

Kedua pemerintah segera melakukan evaluasi kepada kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut jika tidak mampu melanjutkan proyek, akan dilanjutkan pada 2017. “Jangan korban kepentingan masyarakat banyak hanya karena keselahan pemerintah dan rekanan,” kata Dia. (*/gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.