Potensi Lokal NTT Dijual Lewat Film Animasi

  • Whatsapp

 Kupang—Lintasntt.com: Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendorong para sineas animasi dari kalangan muda untuk maju dan berkarya

Asisten II Setda Provinsi NTT Jelahu Andreas mengatakan dorongan tersebut berangkat dari keuntungan film animasi yang mencapai jutaan dolar sehingga mampu mendorong pertumbuhan suatu daerah.

Beberapa film animasi meraup keuntungan sampai Rp800 juta dolar. Film animasi ‘Frosen’ yang diproduksi Studio Disney pada 2013 misalnya, meraup keuntungan sampai 1,276 miliar dolar.

“Kita mengarahkan generasi muda untuk mengembangkan pengetahuan dasar mereka tentang pembuatan film animasi sekaligus berkreasi di bidang ini,” kata Jehalu saat Workshop Animasi dengan tema ‘Belajar dan Berkreasi’ di Kupang, Rabu (6/5).

Potensi yang didorong ialah cerita dan permainan rakyat yang tidak kalah menarik untuk diangkat lewat animasi. Pemerintah mencari cara untuk menampilkan potensi lokal dan mengangkat tempat-tempat wisata di NTT sebagai upaya untuk mewujudkan cita-cita sebagai provinsi pariwisata.

“Kita mengharapkan para anak-anak mudah mempunyai pengetahuan vokasi dan selanjutnya digunakan sebagai pengetahuan yang berdampak ekonomi,” kata Dia.

Kepala Dinas Pariwisata NTT Jelamu Ardi Marius yang menjadi salah satu pembicara dalam workshop tersebut, memperkenalkan potensi wisata  NTT kepada peserta. Menurut Jelamu, kegiatan animasi dapat memberikan wawasan sehingga ekonomi kreatif ke depan akan menjadi sumber pendapatan ekonomi baru.

Jelamu mengatakan dalam RPJMN tahun 2015-2019, ekonomi kreatif menyumbang 6,2% terhadap PDB nasional yang salah satunya adalah kegiatan animasi. Pariwisata dan ekonomi kreatif, tidak dipisahkan satu sama lain. Pangsa pasar pariwisata diambil dari produk dari ekonomi kreatif, begitupun sebaliknya.

Ia berharap agar animasi dapat berpadu dengan pariwisata di NTT yang sudah terbangun sehingga produk animasi bisa semakin menarik wisatawan untuk datang. Kaum muda, lanjutnya, diharapkan memiliki inovasi melalui karya animasi.

Foto: gamaliel
Foto: gamaliel

“Karya animasi tidak sekadar hobi tetapi juga bisa menjadi sumber pendapatan baru untuk menghidupkan perekonomian NTT,” kata Dia.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT ini juga dihadiri Kabid Media Desain dan Iptek, Djoni Theeders dan dua orang narasumber animator yakni Emiliana Meolbatak (Dosen Universitas Widya Mandira Kupang) dan Bambang Santoso, ahli animasi dari Jakarta.

Sementara itu, peserta workshop terdiri mahasiswa Universitas Widya Mandira Kupang, mahasiswa Universitas Uyelindo Kupang, mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang, siswa SMAK Giovani Kuoang, siswa SMK 6 kupang dan siswa SMAN 3 Kupang.

Kegiatan itu kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi dan praktik pembuatan gambar animasi yang didampingi oleh Emiliana Meolbatak dan Bambang santoso. Di akhir kegiatan, Bambang membagikan sejumlah hadiah, berupa buku animasi kepada peserta yang mengikuti workshop tersebut. (gamaliel/mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.