PMKRI Kupang Bakar Lilin dan Berdoa untuk Peristiwa Jogja

  • Whatsapp

Kupang–Perhimpunan Mahasiswa Katolik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar aksi 1.000 lilin di Margajuang63 PMKRI Jalan Soeharto, Kupang.

PMKRI menjagak masyarakat untuk menjaga perdamaian demi terawatnya kerukunan antarumat beragama di Tanah Air.

Aksi tersebut sebagai bentuk empati terhadap penyerangan Gereja Santa Lidwina Bedhog, Sleman Jogyakarta, Minggu. 11 Februari 2018 oleh pelaku bernama Suliono. Pelaku melukai empat orang termasuk Romo Pier, SJ.

“Peristiwa tersebut merupakan tamparan keras akan ancaman terorisme, sikap intoleran yang mengganggu keamanan dan ketentraman umat beragama,” kata Ketua PMKRI Cabang Kupang Yohanes O Pedeng, Senin (12/2) malam.

”Saya menghimbau kepada seluruh umat Katoli di Indonesia secara khusus di NTT, agar tidak mudah terprovokasi insiden tersebut”, tuturnya.

Menurutnya, Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terdiri dari beragam suku, ras, agama, dan budaya. Seluruh warga perlu berperan mejaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

Presidium Gerakan Masyarakat (Germas) Adrianus Oswin Goleng mengatakan sebagai alat negara, polisi mestinya menjaga, melindungi dan memberikan kenyamanan kepada seluruh warga.

Terkait kasus penyerangan gereja, polisi dinilai kecolongan karena tidak menjalankan peran dan fungsinya secara baik. “Akhir-akhir ini, Yogyakarta menjadi daerah rawan intoleransi,” ujarnya.

Sejumlah contoh yakni pembubaran bakti sosial di Gereja Katolik St. Paulus Pringgolayan yang dilakukan oleh FJI ( Front Jihad Islam), dan terakhir, Suliono menyerang gereja

“Kami mengharapkan polisi bertindak tegas atas pelaku tanpa kompromi, sekaligus kedepannya memberi prioritas pengamana bagi umat yang menjalankan aktivitas kerohanian, inilah salah satu langkah preventif sehingga tidak ada lagi kejadian susulan.,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) Emanuel Boli dalam orasinya menyebutkan Indonesia sedang diancam tindakan terorisme dan radikalisme. Karena itu, kita dihimbau agar senantiasa berwaspada, terus berdoa menurut keyakinan masing-masing agar bangsa kita tercipta rasa aman, damai, rukun dan tentram.

Aksi bakar lilin tersebut menarik perhatian warga dan pengendara kendaraan bermotor yang melintas di lokasi tersebut. Mereka turun dari kendaraan kemudian ikut membakar lilin dan berdoa. (gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.