Kupang–Penyerapan beras petani oleh Bulog Divisi Regional (Divre) Nusa Tenggara Timur (NTT) sampai akhir April baru mencapai 0,38% atau 58 ton dari target 15.000 ton sampai akhir 2016.
Kabid Pelayanan Publik Bulog Divre NTT Dominggus Foes mengatakan minimnya penyerapan beras diduga dampak dari krisis air yang mengakibatkan banyak petani tidak menanam padi.
“Gagal tanam membuat target penyerapan beras tahun ini tidak mungkin terpenuhi,” kata Dominggus seperti dikutip media indonesia, kemarin
Dia mengatakan gagal tanam mengakibatkan penyerapan beras rendah sehingga akan berdampak terhadap stok beras di gudang Bulog. Namun ia memastikan stok beras di gudang Bulog saat ini cukup. “Bulog sudah mengantisipasi kondisi ini,” ujarnya.
Menurutnya pengadaan beras akan mencapai puncaknya pada Mei-Juni 2016 bertepatan dengan panen raya. Kendati begitu, Dia memastikan beras tetap tidak akan memenuhi target yang ditetapkan bulog.
Pasalnya menurut Dia, banyak petani tidak akan menanam dua kali seperti pada musim tanam tahun lalu. “Saya kunjungi beberapa areal persawahan, bertemu petani, dan mereka menyebutkan tidak bisa menanam dua kali karena tidak ada air,” ujarnya. (gma/sumber: mi)