Penumpang Tunggal di Stasiun Kami-Shirataki Jepang

  • Whatsapp
Siswi Penumpang Tunggal di Perdesaan Terpencil di Pulau Hokkaido/Foto: CCTV News

Tokyo–Tiga tahun silam, perusahaan pengelola jaringan jalur kereta Japan Railways memutuskan tetap mengoperasikan Stasiun Kereta Kami-Shirataki meskipun penumpang kereta yang melintas di situ cuma satu. Ya, cuma satu.

Bagi seorang siswi sekolah menengah atas, kereta itu menjadi satu-satunya sarana dia untuk bisa berangkat dan pulang sekolah.

Stasiun Kereta Kami-Shirataki terletak di Engaru, wilayah perdesaan terpencil di Pulau Hokkaido, ujung utara Jepang. Sejak beberapa tahun lalu, jumlah penumpang yang naik-turun di stasiun itu terus berkurang secara drastis.

Penyebabnya lokasi stasiun yang terpencil. Pelayanan pengiriman kargo pun sudah tidak ada. Japan Railways lantas bersiap menutup pelayanan kereta di Stasiun Kami-Shirataki.

Ketika tahu ada seorang siswi yang harus menggunakan kereta sebagai satu-satunya alat transportasi untuk berangkat dan pulang sekolah, perusahaan itu langsung berubah pikiran. Stasiun Kami-Shirataki dinyatakan tetap beroperasi hingga siswi itu lulus SMA yang dijadwalkan Maret mendatang.

Japan Railways bahkan menyesuaikan jadwal kereta dengan waktu sekolah murid perempuan yang tidak disebut namanya itu. Kereta datang di Stasiun Kami-Shirataki pada pagi hari untuk ditumpangi siswi itu ke sekolah dan kembali pada sore hari saat murid SMA kelas 3 itu pulang dari sekolah.

Kisah penumpang tunggal di Stasiun Kami-Shirataki itu dimuat lewat akun media Tiongkok CCTV pada laman Facebook, Jumat (8/1). Jumlah penyukanya mencapai hampir 27 ribu dan dibagikan hampir 6.000 kali hingga kemarin.

Siswi Penumpang Tunggal Menyeberang Jalan untuk Menunggu Kereta/Foto: City Lab
Siswi Penumpang Tunggal Menyeberang Jalan untuk Menunggu Kereta/Foto: City Lab

Komentar-komentar yang dilontarkan pun menyatakan kekaguman. ‘Inilah bentuk pemerintahan terbaik yang memberikan pelayanan sampai ke akar rumput. Setiap warganya penting, tidak ada yang telantar’, tulis pemilik akun Princess Chalya Miri-Gazhi.

Komentar lain ada dari akun Gabriel B Peren, yaitu ‘Bagi perusahaan kereta, itu memang cuma perjalanan singkat, beberapa detik saja. Namun, buat siswi itu, ini bermakna segalanya. Intinya ialah melayani, bukan cuma mencari pemasukan’.

Media Taiwan Apple Daily membenarkan siswi yang dikisahkan dalam cerita itu memang harus menumpang kereta untuk berangkat ke sekolah setiap pagi. Kereta yang dia tumpangi juga memang satu-satunya yang datang setiap pukul 07.15 waktu setempat.

Media yang sama juga mengonfirmasi Japan Railways telah berencana menutup tiga stasiun yang sudah sepi penumpang, yakni Kami-Shirataki, Kyu-Shirataki, dan Shimo-Shirataki, pada Maret mendatang. (sumber: MI/The Straits Times/CCTV News/City Lab/Apple Daily)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.