Kupang–Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menutup sementara pintu perbatasan dengan Timor Leste.
Langkah itu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona (Covid-19) setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah meningkatkan status virus korona menjadi pandemi global.
Laiskodat mengatakan hal itu kepada wartawan seusai memberikan kuliah umum dan dialog terkait ‘Situasi Kesehatan di NTT’ yang digelar Poltekes Kemenkes Kupang, Sabtu (14/3).
Penetapan virus korona sebagai pandemi global lantaran meningkatknya jumlah di luar Tiongkok hingga 13 kali lipat serta 118 negara telah mengonfrimasi kasus tersebut. Untuk menutup sementara pintu perlintasan, Laiskodat mengaku sudah menugaskan Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan NTT untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
“Kita mengantisipasi virus korona dan berkoordinasi agar perbatasan dengan Timor Leste tutup sementara,” tandasnya.
Kendati begitu, Dia minta warga tidak perlu panik apalagi takut berlebihan. Langkah pemerintah itu bertujuan mencegah penyebaran virus tersebut. “Kalau panic attach (serangan panik) itu yang menyebabkan orang tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya.
Menurutnya di banyak negara, warga tidak pernah keluar rumah karena takut terpapar korona, seolah membawa kehidupan manusia pada suasana perang dunia ke-2.
Orang yang takut berlebihan tidak akan mampu menolong dirinya sendiri, apalagi menolong orang lain. “Saya yakin ini cara Tuhan agar equilibrium (keseimbangan pasar) dunia bisa berjalan dengan baik,” kata Dia. (mi/gma)
