NTT akan Dapat Bantuan Helikopter SAR

  • Whatsapp
Helikoper Basarnas/Sumber: jakartagreater.tumblr.com

Kupang–Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo memastikan satu helikopter SAR akan ditempatkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Saya tidak janji tetapi harus ada unsur udara (helikopter) di Kupang untuk menjadi observer pertama. Setelah itu didukung dengan SAR,” kata Soelistyo kepada wartawan seusai meresmikan pengoperasian Kapal Negara (KN) Antareja 233 di Pelabuhan Tenau Kupang, Selasa (24/11).

KN Antareja menambah jumlah kapal SAR di NTT menjadi dua unit. Menurut Dia, dua kapal tersebut sudah cukup, namun untuk pengamatan dari udara mesti menggunakan helikopter untuk menjamin kecepatan melakukan pencarian korban kecelakaan di darat maupun di laut.

“Setiap tahun kita planning beli helikopter tetapi tentu keterbatasan anggaran,” ujarnya.

Adapun perencanaan pembelian helikopter untuk operasi SAR di tentu menurut Dia, sudah dilakukan. “Saya merencakanan secara teknis mengenai helikopter yang akan dibeli, kemudian Komisi V DPR akan merencanakan anggarannya. Jika perencanaan sudah selesai, tentu pembelian helikopter tidak lama lagi,” ujarnya.

Ia mengatakan rata-rata harga satu helikopter SAR sekitar Rp200 miliar dilengkapi peralatan canggih. Misalnya Helikopter Dauphin AS 365N3+ milik Basarnas dilengkapi peralatan hoist untuk menarik atau mengevakuasi korban.
Selain itu, dilengkapi juga alat navigasi (direction finder) dan radar cuaca untuk mendukung operasi SAR pada segala medan. Selama 2014-2015, Basarnas mengadakan dua unit Helikopter jenis yang sama.

Ketua Komisi V DPR Fary Francis mengatakan saat ini NTT mendapat perhatian khusus, terkait usulan yang berkaitan dengan pelayanan cepat seperti pengadaan helikopter untuk operasi SAR, Komisi V akan memberikan dukungan.

“Ke depan (helikopter) menjadi kebutuhan untuk memberikan pelayanan cepat, dan sebagai wakil rakyat dari NTT tentu saya akan memberikan dukungan pengadaan sarana di udara,” ujarnya.

Sementara itu saat memberikan sambutan pada acara tersebut, Gubernur Frans Lebu Raya mengatakan ada dua usulan pengadaan sarana SAR ke pemerintah yakni kapal SAR dan helikopter SAR. Gubernur menyampaikan terima kasih karena Basarnas telah memenuhi satu usulan yakni KN Antareja 233.

“Usulan itu bukan mengada-ada, tetapi kebutuhan riil. NTT terdiri dari pulau-pulau dan untuk bisa menjangkaunya dengan cepat dibutuhkan sarana udara,” kata Frans. (gma/rr)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.