Luhut Pandjaitan-Senator Australia akan Bahas Kasus Montara

  • Whatsapp
Luhut Panjaitan

Kupang–Senator Australia Rachel Siewert dari Partai Hijau Australia dijadwalkan membahas kasus tumpahan minyak Montara di Laut Timor bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di jakarta, pekan depan.

Ketua Peduli Timor Barat Ferdi Tanoni di Kupang, Jumat (14/7) mengatakan Siewert akan berkunjung ke Jakarta pada 17-18 Juli 2017. Kegiatan itu dalam rangkaian peringatan kasus tumpahan minyak Montara di Laut Timor sejak 21 Agustus 2009.

Read More

Pada awal meledaknya anjungan minyak Montara di Laut Timor pada tahun 2009 lalu, Senator Rachel Siewert yang memprakarsai desakan kepada Pemerintah Australia guna membentuk sebuah Komisi Penyelidik Kasus Tumpahan Minyak Montara dan Komisi ini terbentuk pada Nopember 2009.

Selain itu, menurut mantan agen imigrasi Australia ini bahwa Senator Rachel Siewert juga tidak pernah berhenti dan saat ini terus mendesak kepada Pemerintah Federal Australia untuk berlaku benar dengan turut bertanggungjawab terhadap penderitaan puluhan ribu rakyat Indonesia di Timor Barat dan NTT yang terkena dampak dari petaka tumpahan minyak Montara.

Dalam penjelasan nya kepada wartawan,Tanoni mengatakan bahwa Pemerintah Australia diminta turut bertanggungjawab atas petaka tumpahan minyak Montara di laut Timor karena selain sebagai regulator, juga pengakuan Australia Maritime Safety Authority (AMSA) secara terus terang dalam dengar pendapat di Senat Australia yang diprakarsai Senator Rachel Siewert pada tahun 2010 dimana AMSA mengakui telah menyemprotkan bubuk kimia sangat beracun dispersan jenis Corexit 9572 dan 9572 A dalam jumlah sangat besar ke atas permukaan Laut Timor untuk menenggelamkan tumpahan minyak Montara ke dalam dasar Laut Timor.

Dalam rapat dengar pendapat si Senat Australia dengan AMSA pada tahun 2010 itu juga muncul pengakuan bahwa 24 jam setelah penyemprotan bubuk kimia sangat beracun itu maka dengan seketika membunuh ikan-ikan besar dan kecil di Laut Timor.

Senator Rachel Siewert juga merupakan satu-satunya pejabat Pemerintah dari Canberra yang berkunjung ke Timor Barat pada tahun 2014 dan mengadakan pertemuan dengan masyarakat korban Montara dan Pemerintah Daerah di NTT guna mencarikan solusi penyelesaian kasus Montara,tambah Tanoni.

Ferdi Tanoni,peraih tunggal Civil Justice Award,Australian Lawyers Alliance 2013 ini mengaskan bahwa antara lain hal-hal sangat penting dan bersifat segera inilah dan hal lain nya yang akan disampaikan dan dibahas langsung dengan Menteri Luhut Pandjaitan agar sebuah keputusan bisa langsung diambil segera guna mempercepat penyelesaian kasus petaka tumpahan minyak Montara di Laut Timor yang sudah berusia 8 tahun.

Atas nama masyarakat korban kami sangat berharap agar kasus ini segera diselesaikan,bagi masyrakat korban tidaklah penting apakah kasus ini diselesaikan melalui Pengadilan atau diluar Pengadilan,yang terpenting adalah kasus ini harus segera selesai dengan mendapatkan pertanggungjawaban dari PTTEP dan Pemerintah Federal Australia,karena masyarakat NTT seolah terus dimarjinalkan dan menanggung sebuah penderitaan menderita yang tiada akhirnya,tegas nya.

Saya yakin dengan sikap tegas Pak Luhut Pandjaitan terhadap kasus Montara ini telah mendorong Pemerintah Australia dan PTTEP bersedia bekerja sama dengan Pemerintah RI dan masyarakat korban untuk segera mencarikan solusi menang-menang.demikian Ferdi Tanoni. (gma/siaran pers)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.