Kupang–Ketua Komisi V DPR RI Fary Fjemy Francis menyatakan prihatin dan belasungkawa atas musibah gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
“Atas nama seluruh masyarakat NTT, kami menyampaikan belasungkawa dan rasa prihatin atas gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah,” kata Fary kepada wartawan, Sabtu (29/9).
Duka cita sedalam-dalamnya bagi korban yang meninggal, luka-luka, dan korban yang belum ditemukan akibat musibah yang melanda daerah itu pada Jumat (28/9) sore.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban tewas sampai Sabtu malam berjumlah 420 orang, 540 orang luka berat, 29 orang belum ditemukan, dan sekitar 10.000 orang mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Terkait musibah tersebut, Fary minta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) fokus pada pencarian dan proses evakuasi korban. “Yang paling utama ialah penagangan yang berkaitan dengan evakuasi, menangani korban yang belum dievakuasi,” ujarnya.
Menurutnya proses evakuasi korban dilakukan sampai tuntas untuk memastikan tidak ada lagi korban yang terjebak di reruntuhan bangunan.
Komisi V juga mendorong dilakukan identifikasi kerusakan infrastruktur untuk segera dibangun kembali, antara lain bandara, jalan jembatan, fasilitas umum dan rumah-rumah penduduk, termasuk jembatan yang menjadi ikon Kota Palu.
“Kita prioritaskan mana yang akan dibangun duluan seperti bandara dan jalan sehingga antara satu tempat dengan tempat lainnya kembali terhubung,” ujarnya.
Salah satu infrastruktur yang mendapat prioritas ialah jembatan yang menjadi ikon Palu, yang dilaporkan rusak berat akibat musibah tersebut. (gma)
