Kekeringan, Warga Negekeo dapat Jatah Air Bersih 1 Jam Per Minggu

  • Whatsapp
Warga RT 15 Kelurahan Nangaroro/Foto: Lintasntt.com

Nagekeo–Ratusan warga Kelurahan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur menderita krisis air bersih sejak Juli 2019.

Krisis air terjadi karena debit sumber-sumber air menurun drastis akibat kemarau panjang. Kondisi itu membuat distribusi air ke rumah penduduk dikurangi.

Seperti di RT 15 Kelurahan Nangaroro dan desa tetangga, Waedoe, Kecamatan Nangaroro. Di dua wilayah itu, distribusi air yang biasanya setiap hari, dikurangi menjadi satu kali dalam seminggu. Itupun hanya berlangsung selama dua jam.

“Tetapi sekarang distribusi air dikurangi lagi menjadi satu jam dalam seminggu,” kata Blasius Mere, 81, warga Kelurahan Nangororo kepada wartawan di sela-sela kegiatan ‘Jelajah Timur-Run for Equality atau lari maraton untuk amal (charity run) yang digelar Yayasan Plan Internasional Indonesia (Plan Indonesia), Sabtu (19/10).

Untuk memenuhi air bersih, pada Sabtu pagi, warga setempat ramai-ramai membawa jeriken ukuran lima liter berkumpul di sisi jalan raya. Mereka menunggu dekat pipa perusahaan daerah air minum (PDAM). Namun sampai siang, air tak kunjung mengalir.

Ketua RT 15 Kelurahan Nangaroro, Armandus Djogo mengatakan warga setempat sudah sepakat membeli air jika sampai Minggu (20/10) air PDAM belum juga mengalir. “Kemarin kami beli air pakai fiber ukuran 1.100 liter seharga Rp75.000,” ujarnya.

Menurutnya, air yang dibeli warga tersebut hanya untuk kebutuhan minum. Sedangkan untuk mandi dan cuci, mereka pergi ke sungai yang jaraknya sekitar 10 kilometer. “Kalau pergi ke sungai ramai-ramai untuk mandi dan cuci,” ujarnya. (gma/mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.