Kekeringan Datangkan Berkah bagi NTT

  • Whatsapp
Ilustrasi Kekeringan

Kupang–Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi minta masyarakat tidak melibat kekeringan sebagai bencana, tetapi berkah bagi daerah.

“Kekeringan jangan sampai membuat kita menangis karena dari kekeringan ada hal-hal yang lebih dari yang kita harapkan,” kata Nae Soi kepada wartawan di Kupang, Senin (29/7).

Dia mencontohkan musim kemarau di NTT cukup panjang, atau selama delapan bulan, cocok untuk pembukaan lahan garam. Kondisi tersebut membuat pemerintah daerah bertekad menyumbang satu juta ton garam untuk nasional.

Karena itu, pemerintah daerah terus mendorong investor membuka lahan garam di lokasi-lokasi potensil yang tersebar di berbagai kabupaten. “Kita masih mengimpor 2,9 juta ton garam, kita bisa hasilkan dari NTT,” ujarnya.

Namun untuk mengatasi air kelangkaan air akibat kemarau panjang, menurut Nae Soi, pemerintah akan membangun jebakan-jebakan air di sungai. Saat musim hujan yang hanya berlangsung tiga bulan, air langsung mengalir ke laut.

“Hujan lebat selama tiga bulan dan air mengalir ke laut. makanya dibangun jebakan air di sungai,” katanya.

Dia menambahkan pembangunan jebakan air merupakan salah satu solusi mengatasi kelangkaan air di musim kemarau. Namun untuk saat ini, warga dihimbau tidak boros air. “Sekarang kita upayakan supaya ada kecukupan air karena saat tertentu kita berlimpah air, tetapi kita juga kekurangan air pada saat tertentu,” kata Dia. Sementara itu sesuai laporan BPBD NTT, sebanyak 16 kabupaten di daerah itu mengalami bencana kekeringan.

Untuk mengatasi bencana kekeringan, Gubernur NTT Viktor Laiskodat minta bupati dan wali kota membentuk tim reaksi cepat yang akan bertugas melakukan pemetaan di seluruh daerah yang mengalami kekeringan. Hasil pemetaan akan menjadi acuan bagi pemerintah dalam penanganan bencana kekeringan. (sumber: mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.