Kekeringan Ancam Indonesia dan Australia

  • Whatsapp
Foto; Gamaliel
Foto; Gamaliel

Lintasntt.com: Badan Meteorologi Australia memperingatkan adanya potensi peningkatan pola cuaca El Nino pada akhir tahun 2014. Dampak gejala cuaca ini berisiko membuat beberapa wilayah di dunia mengalami kekeringan dan banjir.

Prakiraaan ini sebelumnya juga disampaikan Pusat Prakiraan Iklim Amerika Serikat pada pekan lalu, dilansir Huffingtonpost, Selasa 18 Februari 2014. Badan meteorologi AS itu mengatakan potensi peningkatan El Nino terjadi setelah kondisi netral pada musim semi belahan Bumi utara tahun 2014.

Sebagaimana diketahui, El Nino dikenal dengan Osilasi Selatan (ENSO) yang merupakan gejala penyimpangan pada suhu permukaan Samudra Pasifik di pantai Barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi dari ambang batas normal.

Naiknya suhu di Samudera Pasifik mengakibatkan perubahan pola angin dan curah hujan yang ada di atasnya, terutama di Amerika Serikat dan sekitarnya. “Risiko El Nino pada paruh kedua tahun ini meningkat, tapi ini belum ada jaminan terjadi dalam waktu dekat,” jelas Andrew Watkins, Pengawas Prakiraan Iklim Biro Meteorologi Australia.

Watkins mengatakan, indikasi awal menunjukkan pola cuaca itu dapat datang lebih awal pada Juni, meskipun prospeknya tidak jelas sampai triwulan kedua. Diramalkan El Nino dapat menyebabkan banjir dan hujan lebat di AS dan Amerika Selatan. Sebaliknya, gejala itu bisa memicu kekeringan panjang di Indonesia dan sekitar Asia Tenggara juga Australia.

Saat ini, sebagian besar pantai timur Australia telah menderita kekeringan, kerusakan panen, dan produksi peternakan di Queensland. Wilayah Indonesia diimbau untuk mengantisipasi sejak dini. (sumber: viva.co.id)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.