Juara di Gothia Cup, Tim Pelajar Indonesia U-16 Disambut Meriah

  • Whatsapp
Tim Pelajar Indonesia U-16 Tiba di Bandara Soekarno-Hatta/Foto: dok

Jakarta–Wajah para pemain tim pelajar Indonesia U-16 terlihat kelelahan saat tiba di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/8) pukul 03.33 WIB.

Sesuai jadwal, tim pelajar tiba kembali di Tanah Air pada Sabtu (17/8) pukul 22.30 Wita, namun pesawat Xiamen Air yang mengangkut mereka, tertahan akibat badai. Pesawat baru mengudara dari Xiamen Gaogi International Airport di Provinsi Fujian, Tiongkok pada pukul 22.48 waktu setempat, dari jadwal semula pukul 17.50, atau pesawat mengalami penundaan sekitar lima jam.

Namun, raut wajah para pemain, pelatih, dan official berubah setelah bertemu rombongan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan orang tua pemain yang menyambut mereka.

Rombongan Kemenpora dipimpin Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Pendidikan, Alman Hudri juga membentangkan spanduk yang bertuliskan ‘Welcome home tim pelajar Indonesia U-16, Champion of Gothia Cup 2019.’

Tim pelajar berhasil mempertahankan gelar juara yang pernah diraihnya pada 2018, dengan mengalahkan Easterns High School dari Afrika Selatan dengan skor telak 5-0 di final. Laga final berlangsung di Baishawan Football Park, Qingdao, Provinsi Shandong. Hasil yang dicapai tim pelajar tersebut mendapat apresiasi besar dari Kemenpora.

Alman bersama staf Kemenpora lainnya kemudian menyalami satu per satu pemain, pimpinan tim Mohammad Kusnaeni, pelatih Maman Suryaman, Asisten Pelatih TB Wahyudin Syah dan Nih Toshiba Wahyudi, Sekretaris Tim Ajuan Firel, Pelatih Kiper Dwi Pranayudha. Mereka juga mendapat pengalungan bunga mawar dan melati berwarna merah putih.

“Kami berharap dengan munculnya banyak potensi berbakat di bidang sepak bola dari usia 12, 14, 15 sampai 21, ini merupakan aset yang luar biasa yang harus dimanfaatkan oleh PSSI,” kata Alhan Hudri kepada wartawan. Dia berharap PSSI merekrut pemain-pemain hasil seleksi berjenjang tersebut untuk membentuk tim bagus dan solid. “Tim ini nantinya dapat membanggakan bangsa dan negara,” tambahnya.

Pasca memenangi Gothia Cup 2019 yang berlangsung di Qindao, Provinsi Shandong, Tiongkok, Alhan mengharapkan para pemain tidak berhenti berlatih. “Mudah-mudahan mereka terus dibina sampai usia senior, dan tidak hanya dibina pelatih dari Indonesia tetapi pelatih dari luar negeri mengambil mereka untuk berlatih di klub asing,” ujarnya.

 Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Pendidikan, Alman Hudri (kanan) dan  Pimpinan Tim Pelajar Indonesia U-16 Mohammad Kusnaeni (kiri). Foto: Dok
Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Pendidikan, Alman Hudri (kanan) dan
Pimpinan Tim Pelajar Indonesia U-16 Mohammad Kusnaeni (kiri). Foto: Dok

Menurutnya pengalaman bertanding di Gothia Cup menjadi modal besar bagi para pemain untuk nantinya bisa masuk kembali lagi bermain di luar negeri.

Pimpinan Tim Pelajar Indonesia U-16 Mohammad Kusnaeni mengatakan kesempatan tim pelajar bermain di ajang internasional seperti Gothia Cup merupakan bekal yang jauh lebih penting dari sekedar piala.

“Ini bukan soal juaranya, tetapi bagaimana mereka merasakan kesempatan bermain di ajang internasional itu yang jauh lebih penting,” katanya.

Dengan demikian, mereka bisa mengukur kemampuan dan hasil latihan dan menyaksikan perkembangan sepak bola di negara lain. Karena itu, Dia berharap pengiriman tim pemain ke luar negeri untuk bertanding di ajang internasional, mudah-mudahan terus dilanjutkan.

“Masih banyak adik-adik mereka (tim pelajar) yang tidak kalah luar biasa kemampuannya,” ujarnya. Hal itu dibuktikan dari hasil liga berjenjang, banyak bibit-bibit pemain yang memiliki kemampuan yang luar biasa.

Bagi Kusnaeni, jika para pelajar tersebut diberi wadah untuk memperlihatkan kemampuan mereka, akan mampu bersaing di ajang internasional. “Saya yakin itu, dan pelatih juga yakin,” tandasnya.

Kejuaraan Gothia Cup yang digelar setiap tahun tersebut diikuti lebih dari 30 negara, mempertandingkan tujuh kategori umur mulai dari U-10, U-11, U-12, U-14, U-15, U-16, dan U-18, dan Indonesia mengirim tim untuk seluruh kelompok umur. (mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.