Jenazah TKI Korban Kapal Karam Tiba di Belu

  • Whatsapp
Ilustrasi

Kupang–Jenazah Lambertus Luan, calon tenaga kerja asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menjadi korban tenggelamnya kapal yang mereka tumpangi di Perairan Tanjung Rhu, Johor, Malaysia, Senin (23/1/2017) lalu, tiba di bandara El Tari Kupang, Sabtu (28/1/2017) sekitar pukul 12.45 Wita.

Jenazah yang diterbangkan dengan menumpangi pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 438 itu dijemput oleh sekitar 20 orang keluarganya di terminal kargo Bandara El Tari.

Read More

Selain keluarga Lambertus, terlihat juga sejumlah anggota Satgas Anti Human Trafficking Kepolisian Daerah NTT, anggota Reskrim Kepolisian Resor Belu, pejabat Balai Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kupang dan pejabat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Belu.

Setelah tiba di ruang kargo, jenazah Lambertus yang disimpan di dalam peti berwarna putih kemudian dimasukan ke mobil jenazah milik Rumah Sakit Umum WZ Johannes Kupang yang sudah disiapkan BP3TKI. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Dusun Aihun, RT 001 RW 001, Desa Bakus Tulama, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu.

Paman Lambertus, Fabianus Fahik kepada Kompas.com mengatakan, ia bersama keluarganya sudah berada di Kupang sejak kemarin untuk menunggu kedatangan jenazah keponakannya itu.

“Yang datang dari kampung saya dengan adik saya. Sedangkan keluarga lainnya tinggal di Kota Kupang. Rencananya sebentar kita bawa dan besok pagi kita kuburkan jenazahnya,” kata Fabianus.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, korban tewas dalam insiden tenggelamnya kapal yang membawa warga negara Indonesia di Mersing, Johor Bahru, Malaysia, mencapai 16 orang.

“Dari hari pertama kami terus melakukan komunikasi dengan Konjen Johor Bahru. Sampai saat ini ada 16 jenazah, terdiri dari sembilan laki-laki dan tujuh perempuan,” kata Retno Marsudi di Gedung Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Sebuah kapal yang diduga membawa WNI untuk masuk ke Malaysia secara ilegal karam di wilayah perairan Tanjung Rhu, Mersing, Johor, pada 23 Januari 2017. Konsulat Jenderal RI Johor Baru memperoleh informasi musibah itu pada Senin (23/1/2017). Kapal tersebut pertama kali ditemukan masyarakat di sekitar pantai pada pukul 09.17 waktu setempat. (sumber: kompas.com)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.