Jamkrida NTT Terus Berekspansi

  • Whatsapp
Frengki Amalo

Kupang–PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Nusa Tenggara Timur (NTT), terus melakukan ekspansi. Terobosan yang dilakukan menjalin kerjasama dengan perbankan (lembaga keuangan) di seluruh kabupaten di NTT.

Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pemerintah provinsi NTT, PT Jamkrida yang bergerak dalam usaha penjaminan kredit, optimistis memiliki prospek ke depan dalam pengembangan usaha mikro perorangan maupun kelompok.

“Saya optimistis kendati baru tiga tahun sejak 2014 lembaga ini resmi menyediakan jasa penjaminan kredit, namun jika belajar dari PT Jamkrida yang sudah berjalan selama 5-10 tahun memiliki prospek bagus sekali. Kalau dilaksanakan dengan sungguh-sungguh maka lembaga ini akan maju,” kata Direktur Utama (Dirut) PT Jamkrida NTT  Franky Amalo ketika ditemui di ruang kerjanya, di Kupang, Selasa (16/1).

Franky Amalo, mengatakan saat ini jangkauan usaha penjaminan kredit PT Jamkrida NTT pada lembaga keuangan perbankan mencapai 90 persen. Jangkauan akan diperluas ke kabupaten sesuai dengan jasa penjaminan kredit PT Jamkrida NTT meliputi kredit produktif dan kredit konsumtif.

“Selain kami menyediakan jasa penjaminan kredit perumahan, juga menjalin kerjasama dengan Dinas PU dan dinas teknis lainnya yang melaksanakan proses pengadaan proyek. Seperti penjaminan pelaksanaan dan pengelolaan uang muka proyek,” kata Franky Amalo.

Menurut Franky Amalo, awal beroperasi PT Jamkrida NTT didukung melalui penyertaan modal dari pemprov NTT sebesar Rp25 miliar pada 2014. Selanjutnya dukungan penyertaan modal bertambah pada tahun 2016, sebesar Rp50 miliar. Sehingga saat ini modal yang dimiliki PT Jamkrida NTT, Rp75,250 miliar.

Dia mengakui, upaya untuk membuka jaringan kerjasama terus dilakukan, termasuk kerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang terdapat di NTT. Lanjut Frangky Amalo, pihaknya sementara melakukan kerjasama dengan BPR Modern di Kupang.

“Untuk memperluas jangkauan penjaminan selain di wilayah NTT, PT Jamkrida NTT juga dilakukan kerjasama co guarantee (penjaminan bersama) dengan beberapa PT Jamkrida se-Indonesia, termasuk PT Jamkrida NTT. Misalnya ikut menjamin pelaksanaan pembangunan jembatan Ampera dan wisma atlit Sea Games di Palembang (Sumatera Selatan),” ungkapnya.

Direktur Operasional PT Jamkrida NTT Octaviana Mae mengatakan aset yang dimiliki PT Jamkrida NTT, Rp102 miliar dan ekuitas mengalami kenaikan per 31 Desember 2017, sebesar Rp79,321 miliar. Sedangkan jumlah penjamin kredit saat ini berjumlah 16.000 orang dengan total penjaminan Rp1,2 triliun.

Dikatakan, dalam waktu dekat neraca laporan keuangan PT Jamkrida NTT akan diaudit pihak Kantor Akuntan Publik (KAP) Jakarta. Dengan begitu, setelah diaudit KAP dan bisa peroleh dividen tahun 2017. Kemudian hasil dividen ditayangkan melalui media.

Untuk dividen 2016 berjumlah Rp 600 juta. “Pada prinsipnya kehadiran PT Jamkrida NTT untuk memberikan rasa aman kepada lembaga perbankan melalui jasa penjaminan kredit,” katanya.

Ditanya soal kredit bermasalah atau kredit macet (non performing loan/NPL), kata Octaviana, jarang terjadi. Jika terjadi kredit bermasalah atau ada yang meninggal maka PT Jamkrida NTT sebagai lembaga penjamin yang bertanggungjawab. (*)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.