Ini Penjelasan BMKG Tentang Hujan Es di Ruteng

  • Whatsapp
Ni Putu Nonik Prianti, S.ST/Dok. Pribadi

Kupang–Prakirawan BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ni Putu Nonik Prianti mengatakan hujan es yang terjadi di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Kamis (26/12/219), merupakan fenomena alamiah yang biasa terjadi.

Selain turun hujan lebat (es), fenomena ini juga disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat.

Hujan es ini berasal dari jenis jenis awan yang memiliki sel tunggal berlapis- \lapis dekat dengan permukaan bumi. Selain itu dapat pula berasal dari multi sel awan, pertumbuhannya ini secara vertikal dan luas area horisontalnya sekitar 3-5 kilometer.

Hujan es ini terjadi dengan durasi yang sangat singkat antara 3 hingga 5 menit. Fenomena hujan es terjadi akibat adanya pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang cukup signifikan, dengan suhu puncak awan mencapai 69 hingga 100 derajat celcius.
Pertumbuhan awan CB ini disebabkan karena adanya pola belokan angin di wilayah Laut Banda dan Laut Flores serta didukung dengan kondisi atmosfer yang cukup labil dan lembab,
Berikut sejumlah indikasi terjadinya hujan es dengan durasi singkat. Beberapa indikasi tersebut antara lain satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.

Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (lebih dari 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (lebih dari 60 dari)
Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis -lapis), di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).

Pepohonan di sekitar tempat berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat, terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat berdiri, biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba.

“Apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita,” ujarnya. (gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.