Ini Alasan PLN Padamkan Listrik di Kota Kupang

  • Whatsapp
PLTU Bolok/Foto: Gamaliel Amalo

Kupang–PT PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mematikan dua pembangkit listrik PLTU Bolok berkekuatan masing-masing 16,5 Megawat (Mw) yang mengakibatkan Kota Kupang mengalami pemadaman bergilir.

Pemadaman bergilir mulai Jumat (23/11). Manajer PT PLN Sektor NTT Dony Ocniza mengatakan gangguan terjadi pada transmisi 70 Kv di Gardu Induk Maulafa di Kecamatan Maulafa.

Read More

Kondisi tersebut mengakibatkan PLN mengalami defisit daya sebesar 20 Megawtt (Mw).”PLN terpaksa melakukan pemadaman listrik siang dan malam secara bergilir. Duraasi pemadaman lebih lama dan berulang-ulang,” ujarnya seperti dikutip  Media Indonesia. 

Ia menyebutkan awalnya PLN berusaha memulihkan kembali PLTU setelah terjadi gangguan, namun tidak berhasil. Karena itu, manajemen PT PLN kemudian memutuskan mematikan mesin PLTU. “Setelah di-shut down, proses pemulihan dimulai dari awal secara manual,” ujarnya.

Menurut Dia, proses pemulihan berlangsung selama empat hari untuk mendinginkan mesin. Setelah itu petugas akan melakukan proses pemanasan air (firing) yang membutuhkan waktu sekitar delapan jam. Sampai Senin siang, proses firing dilaporkan masih berlangsung yang mengakibatkan pemadaman bergilir belum berakhir.

Manajer PLN Area Kupang Maria Gunawan mengatakan gangguan tersebut merupakan yang tantangan berat yang pernah dihadapi PLN di Kupang. “Kejadian ini tidak kita harapkan. Karena itu kami mohon maaf kepada pelanggan,” kata Maria.

Ia menjelaskan saat ini daya mampu Sistem Kupang pada siang hari sebesar 33,750 kW, sedangkan beban puncak pada siang hari sebesar 53 MW, sehingga terjadi defisit sebesar 20,750 kW. Di malam hari, daya mampu sebesar 34,050 kW, namun beban mencapai 58 Mw, sehingga defisit listrik mencapai 24 Mw.

Maria berharap kondisi ini segera teratasi secepatnya. “Kami berharap PLTU segera kembali masuk Sistem, minimal satu unit dulu,” ujarnya. (gma/sumber: MI)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.