Hasil Lab Belum Keluar, PDP Meninggal di Mabar Disebut Negatif Korona

  • Whatsapp
Kadis Kesehatan NTT dokter Dominikus Mere (tengah). Foto: lintasntt.com

Kupang–Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur (NTT) dokter Dominikus Mere mengaku telah melakukan konfirmasi terkait penyebab meninggalnya seorang pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus korona (covid-19) di Rumah Sakit (RS) Komodo, Manggarai Barat (Mabar).

Pasien berjenis kelamin laki-laki tersebut meninggal pada Rabu (25/3) pagi sebagai pasien rujukan covid-19 dari RS Ben Mboi di Ruteng, Kabupaten Manggarai.

Konfirmasi dilakukan melalui teleconference bersama dokter dan perawat di Rumah Sakit Komodo, tempat pasien tersebut dirawat, dan dokter spesialis dari seluruh kabupaten dan kota di NTT.

“Dokter William, spesialis penyakit dalam yang merawat pasien itu, disimpulkan ia meninggal karena gagal nafas. Penyebabnya meningoencephalitis yaitu radang otak dan radang selaput otak disertai pneumonia,” kata dokter Dominikus Mere dalam jumpa pers di Kantor Dinas Kesehatan NTT, Kamis (26/3).

Jumpa pers dihadiri antara lain Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT Marius Jelamu dan Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isyak Nuka.

Karena rujukan pasien covid-19, dokter telah mengambil swab untuk diperiksa di Laboratorium Litbangkes Kemenkes di Jakarta. “Swabnya segera dikirim,” ujarnya.

Selain itu, penatalaksanaan jenasah tambah Dia, sesuai yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan edisi ketiga yakni dimakamkan kurang dari empat jam, dan tidak diberikan formalin. Sebelumnya, tambah dokter Dominikus Mere, pasien berinsial S itu dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur karena menderita meningoencephalitis. (sumber: mi/p)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.