Gubernur NTT Tanam Jagung di Lahan Kering

  • Whatsapp
Foto: Humas Setda NTT

Kefamenanu–Hari keempat menjabat gubernur Nusa Tenggara Timur, Sabtu (8/9), Viktor Bungtilu Laiskodat mulai turun ke desa.

Hal itu sesuai janjinya saat kampanye pemilihan pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Viktor janji akan sering berada di tengah masyarakat untuk merealisasikan program-progam yang disampaikan selama kampanye, antara lain mengembangkan pertanian lahan kering, sedangkan Wakil Gubernur Josef Nae Soi bertugas menangani birokrasi.

Pada Sabtu pagi, Viktor berkunjung ke Desa Nifuboke dan Bijeli, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara yang berjarak sekitar 170 kilometer dari Kota Kupang. Di dua desa ini, Viktor bersama warga menanam jagung di lahan bekas sawah.

Untuk kebutuhan air menggunakan irigasi tetes. Irigasi tetes ialah metode irigasi yang menghemat air dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa dan emitor

Lahan yang disiapkan untuk ditanami jagung di dua desa itu sekitar 68 hektare terdiri dari 10 hektare di Desa Bijeli dan 58 hektare di Nifuboko. “Ini tadah hujan dan irigasi. Karena tidak ada air, diubah menjadi lahan jagung menggunakan teknologi sistem tetes,” kata Viktor.

Politisi Partai Nasdem itu berharap program tersebut tidak bersifat sementara, tetapi berkelanjutan. “Saya akan datang lagi untuk mengecek hasilnya. Kalau gerakan seperti ini menjadi gerakan pangan seluruh kabupaten dan kota, NTT akan mencapai kedaulatan pangan. NTT bisa bangkit menuju sejahtera. Saya akan bekerja all out untuk memastikan hal ini,” jelas Viktor.

Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Fernandes mengatakan daerahnya menjadi tempat pertama yang dikunjungi Gubernur Viktor Laiskodat setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 5 September 2018.

“Kunjungan ini merupakan sebuah kehormatan yang sangat besar bagi masyarakat Timor Tengah Utara. Ini juga memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan dan memaksimalkan semua lahan yang ada untuk meningkatkan produksi pertanian,” ujarnya.

Selain jagung, lahan pertanian juga ditanami tanaman holtikultura seperti jagung dan pepaya. Untuk mengatasi kekurangan air, pihaknya menggunakan pertanian sistem tetes.

“Lahan besar tersebut diolah oleh masing-masing warga dengan luas beraneka ragam bergantung kemampuan masing-masing. Upaya ini menjadi bagian nyata dalam mendukung program padat karya pangan (PKP) yang menjadi program unggulan pertanian di kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste tersebut. Selain itu masih ada program desa mandiri cinta petani (Sari Tani) yang dicetuskan sejak 2016-2021, juga menjadi program unggulan Bupati Raymundus Fernandez.

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pimpinan perangkat  daerah NTT antara lain Kepala Dinas Pertanian Johanes Tay dan Kepala Biro Humas Semuel Pakereng. Hadir pula pimpinan perangkat daerah Kabupaten Timor Tengah Utara, camat dan kepala desa. (gma/sumber: siaran pers Humas Pemprov NTT)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.