Gerinda Pastikan Satu Kursi DPR RI Dapil NTT 2

  • Whatsapp
Ketua DPD Gerindra NTT Esthon Foenay (kiri) bersama Politisi Partai Gerindra yang juga Ketua Komisi V DPR RI Fary Francis memberikan keterangan pers mengenai perkembangan perolehan suara Partai Gerindra di Dapil 1 dan Dapil 2 NTT di Restoran Kelapa Kupang, Minggu (28/4) malam. Foto: dok

Kupang–Ketua DPD Partai Gerindra Nusa Tenggara Timur (NTT) Esthon Foenay memastikan partainya merebut satu kursi DPR RI di Daerah Pemilihan (Dapil) NTT 2 pada Pemilu 2019.

“Siapa yang nanti lolos dari Gerindra, kita tunggu pengumuman KPU, tetapi Gerindra sudah pastikan satu kursi di NTT 2, sedangkan di NTT 1 sedang berproses,” kata Esthon Foenay kepada wartawan di Kupang, Minggu (28/4) malam.

Esthon didampingi politisi Partai Gerindra asal NTT Fary Djemy Francis menyampaikan keterangan perkembangan perolehan suara Partai Gerindra di Dapil NTT 2 yang meliputi Timor, Sumba, Rote dan Sabu dan Dapil NTT 1 yang meliputi Flores, Lembata, dan Alor.

Sementara itu, di internal Gerindra, suara yang masuk dari Dapil NTT 2 sampai Minggu malam mencapai 70% berasal dari formulir C1, dan dihitung oleh relawan dari Sobat Fary (Sofar). “Data Sofar sudah 70% TPS, dan Gerindra pastikan satu kursi,” tambah Fary.

Menurut Fary, data tim Sofar tersebut memiliki tren yang sama seperti hasil real count KPU. Sesuai data KPU pada pukul 23.39 Wita, suara yang masuk sudah mencapai 35,28%, dan Gerindra sudah mengantongi 32.320 suara atau berada pada posisi lima parpol peraih suara terbanyak di Dapil NTT 2.

Posisi pertama Partai Nasdem dengan 80.073 suara, diikuti PDIP 79.883 suara, Golkar 67.580 suara, dan Demokrat 52.107 suara. Adapun perolehan suara Partai Hanura 34.209 suara, namun sesuai hasil survei sejumlah lembaga survei, parpol tersebut tidak lolos ambang batas suara parlemen pemilu 2019 sebesar 4%.

Esthon menambahkan, peluang satu kursi untuk Gerindra di Dapil NTT 1 masih terbuka. Sesuai data yang sudah masuk ke Gerindra, untuk kursi ke-5 dan ke-6 dapil tersebut, masih diperebutkan tiga parpol yakni Gerindra, PKB, dan Demokrat. “Jadi kita punya kans satu kursi di NTT 1, dan satu kursi di NTT 2,” ujarnya.

Mantan Wakil Gubernur NTT itu menyebutkan pada pemilu 2014, dua kader terbaik Gerindra masing-masing terpilih dari Dapil NTT 1 dan Dapil NTT, sudah bekerja maksimal membangun NTT. Dua kader itu ialah Pius Lustrilanang yang menjabat wakil ketua Komisi IX dan Fary Francis yang menjabat Ketua Komisi V.

“Gerindra sudah mempersembahkan orang terbaiknya untuk NTT dan sekarang saatnya masyarakat memberikan penilaian. Kalau memang ada manfaatnya, mereka pasti dipilih kembali,” katanya.

Jika Pius dan Fary dipercayakan kembali oleh rakyat NTT, mereka akan melanjutkan estafet pembangunan di daerah ini. Menurutnya, Gerindra tidak terlalu arogan berpikir kepartaian, tetapi mengutamakan investasi sumber daya manusia demi kepentingan bangsa dan negara di NTT.

Menurut Esthon, saat ini akses pekerja asal NTT lebih banyak ke Malaysia, ketimbang ke Timor Leste dan Australia yang membutuhkan karyawan atau pekerja dengan kemampuan yang memadai.

Selain itu, kendati anggota DPR asal NTT berasal dari parpol berbeda, namun dalam perspektif pembangunan manusia dan pembangunan NTT seutuhnya, Esthon berharap seluruh wakil rakyat asal NTT bersatu, serta memiliki komitmen kuat membangun daerah. Menurut Esthon, komitmen membangun NTT sudah dilakukan dua anggota DPR RI asal NTT hasil pemilu 2014 tersebut. (*)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.