Labuan Bajo–Berada di ujung Flores, Labuan Bajo yang merupakan ibukota Kabupaten Manggarai Barat, selalu menyenangkan. Kota itu, meskipun kecil, terlihat cantik. Langit tampak biru bersih dengan pemandangan alam luar biasa indah.
Pemandangan terindah terlihat saat matahari terbenam karena pulau-pulau kecil menghadap pelabuhan menciptakan siluet laksana lukisan. Labuan Bajo pun menjadi pintu masuk Taman Nasional Komodo (TNK) serta keajaiban Pulau Flores lainnya.
Namun, amat disayangkan, kekayaan alam Labuan Bajo tidak seiring dengan pembangunan dan pemberdayaan masyarakatnya. Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya pun mengakuinya.
“NTT terutama Labuan Bajo sering dipanjangkan ‘nasib tidak tentu’. Namun karena NTT juga singkatan dari ‘nanti Tuhan tolong’, sekarang sudah jadi salah satu destinasi wisata,” kata dia dalam acara Forum Kepemimpinan BUMN di Jayakarta Suites, Labuan Bajo, Flores, NTT, Kamis (27/10).
Karena itu, Frans mengaku gembira dengan bantuan senilai Rp14,33 miliar dari BUMN-BUMN untuk membangun Labuan Bajo. Dia menyadari pihaknya memiliki tanggung jawab memantau agar dapat menggunakan bantuan dengan optimal sesuai kebutuhan.
“Saya tentu memohon supaya BUMN-BUMN juga bisa membantu NTT dalam jangka panjang, misalnya ada investasi BUMN swasta di NTT karena mencari investor kadang sulit,” lanjutnya. Frans percaya BUMN dapat menjadi pelopor untuk investasi di NTT.
Jika NTT sudah terbangun, otomatis Indonesia akan terbangun juga. Itulah pemikiran Frans yang dibagikan kepada Menteri Negara BUMN, Rini Soemarno.
“Jangan berpikir bangun NTT di Indonesia, berpikirlah bangun Indonesia di NTT,” imbuhnya diikuti tepuk tangan para direksi BUMN. (sumber: media indonesia)
