Disparekraf Gelar Temu Pemasaran Pariwisata di Labuan Bajo

  • Whatsapp
Pesisir Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat/Foto: Gamaliel
Pesisir Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat/Foto: Gamaliel

Labuan Bajo-Lintasntt.com: Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Temu Pariwisata  di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Kegiatan yang berlangsung tanggal 5 Juni lalu ini dibuka Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya dan dihadiri Kepala Dinas Pariwisata NTT DR. Adrianus Djelamu  serta unsur Forkompinda NTT, Bupati Manggarai Barat. Kegiatan ini diikuti oleh Pelaku usaha Periwisata, Instansi terkait dan mitra kerja pariwisata seperti PHRI, ASITA dan HPI dan BPPD NTT.

Gubernur NTT dalam sambutannya mengatakan, temu wisata di enam kabupaten yang berlangsung di Labuan Bajo tersebut dilakukan untuk mengaktifkan kerjasama dan komitmen dalam membangun, mengembangkan dan memasrkan pariwisata NTT.

Dikatakan lagi, temu pariwisata tersebut merupakan kesempatan emas untuk mendiskusikan berbagai hal terkait dengan nilai jual pariwisata di NTT dimata dunia. “Berbicara tentang pariwisata berarti berbicara tentang transaksi ekonomi antara pembeli dan penjual jasa wisata. Jika pasar pariwisata di NTT berkembang dengan baik maka akan semakin banyak pembeli dan penjual wisata yang melakukan transaksi ekonomi,” demikian kata Lebu Raya.

Dikatakan lagi, jika pasar wisata NTT berkembang maka masyarakat NTT mendapatkan nilai tambah ekonomi yang pada gilirannya bermuara pada peningkatan kesejahteraan. Keenam kabupaten yang menjadi pintu masuk arus barang, jasa dan orang diharapkan menjadi pintu dan jendela yang menaik bagi rumah NTT.

“Sebelum wisatawan melakukan perjalanan ke rumah NTT mereka harus melewati pintu dan jendela utama. Untuk itu keenam kabupaten harus menyiapkan diri sebagai tuan rumah yang baik bagi para tamu sebelum mengelilingi NTT. Bagi tiga kabupaten, yakni Manggarai barat, Manggarai dan Manggarai Timur, pasar wisata yang ada harus dikembangkan secara maksimal,”sarannya.

Pemerintah Provinsi NTT, demikian katanya lagi, berkomitmen membangun pariwisata sebagai salah satu dari enam program unggulan. Jika dalam RPJMN 2015 – 2019 ditetapkan 5 pilar ekonomi Indonesia maka dalam RPJMD Provinsi NTT 2013 – 2018 ditetapkan 6 program unggulan termasuk pariwisata.

“Keenam Program unggulan NTT ini sejalan dengan lima pilar ekonomi yang ditetapkan Pemerintahan Jokowi-JK untuk lima tahun kedepan. Pemerintah NTT dan Kabuapten/Kota diharapkan menerjemahkan kebijakan nasional tersebut sehingga memiliki daya ungkit dalam memajuan ekonomi NTT,” demikian Lebu Raya. NTT kaya dengan objek wisata yang jika dimanage dengan baik akan menjadikan NTT sebagai pasar wisata dunia,” sambungnya.

Untuk memajukan pasar wisata NTT demikiannya lagi diperlukan koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata., seluruh Stakeholder dan seluruh mitra pariwisata sehingga tampilan pariwisata lebih professional dan memberikan pelayanan agar para wisatawan merasa puas, nyaman dan aman dalam melakukan kunjungan wisata.

Tujuan dilaksanakan kegiatan ini, kata Gubernur NTT adalah untuk menginformasikan hasil analisa pasar wisatawan yang menjadi prioritas dan potensial, menyamakan persepsi dan memasarkan potensi pariwisata di NTT, mengembangkan jaringan kerjasama promosi pariwisata dengan berbagai sektor, meningkatkan kualitas SDM dan pelayanan wisatawan serta meningkatkan arus kunjungan wisatawan ke NTT.

Lebu Raya juga menyentik berbagai kendala yang dihadapi dan menghambat pembangunan pariwisata di NTT diantaranya belum tersedianya usaha pariwisata yang refresentatif, peneglola usaha pariwisata belum mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan serta masih banyak usaha jasa pariwisata yang belum memiliki standar yang sesuai peraturan yang ada.(*)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.