Diduga Gratifikasi, Jokowi Serahkan Kuda Sandelwood ke KPK

  • Whatsapp
Presiden Jokowi

Jakarta–Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyerahkan dua ekor kuda sandelwood yang diberikan warga Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur pada 12 Juli 2017 ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Nilai dua ekor kuda tersebut ditaksir mencapai Rp170 juta.

Direktur Gratifikasi KPK Giri Supriadiono mengatakan, penyerahan kuda tersebut lantaran Presiden Jokowi sungkan mengembalikan kepada masyarakat yang memberinya. Oleh karena itu, Presiden lebih memilih menyerahkan dua ekor kuda itu ke KPK.

“Bapak Presiden Jokowi melaporkan dua buah kuda dari Nusa Tenggara Timur, nilainya Rp170 juta, diberikan oleh masyarakat,” kata Giri di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (30/8).

Ia menjelaskan, lantaran dua ekor kuda itu bukan benda mati, pihaknya berencana menjadikan kuda tersebut sebagai milik negara. Pasalnya, kuda tersebut tak dapat disimpan atau dilelang.

Terkait penyerahan kuda tersebut, pimpinan KPK tinggal memberi keputusan, apakah kuda ini bakal menjadi milik negara. KPK juga masih memikirkan lokasi penempatan kuda tersebut.

“Karena kuda ini enggak bisa kami simpan dan enggak bisa dilelang di sini, karena membutuhkan biaya pemeliharaan,” tuturnya.

Ia menambahkan, penyerahan kuda oleh Jokowi dikhawatirkan sebagai bentuk gratifikasi. Namun, yang dilakukan Jokowi menjadi contoh bagi KPK untuk mengelola benda-benda yang tergolong gratifikasi. KPK akan melakukan verifikasi terlebih dulu sebelum menyimpan barang-barang yang dilaporkan.

Seperti diberitakan, sekitar Juli lalu, Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Widodo mengunjungi Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. Kehadiran keduanya disambut meriah oleh warga setempat.

Warga dan pemerintah setempat kemudian memberi hadiah kepada Jokowi. Hadiah tersebut berupa Parang Sumba bergagang gading gajah, kain Sumba, dan dua ekor kuda Sandelwood yang merupakan kuda ras asli Pulau Sumba. (mtv)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.