Debat Soal PIP, Jonas-Niko Menang Telak

  • Whatsapp
Debat Calon Wali Kota Kupang/Foto: Gamaliel

Kupang–Pasangan Calon Wali Kota Kupang Jonas Salean-Nikolaus Fransiskus (Jonas-Niko) berhasil memaparkan dengan baik persoalan dana Program Indonesia Pintar (PIP) dalam debat publik calon wali kota di Stasiun TVRI Kupang, Selasa (17/1) malam.

Dalam debat tersebut, pertanyaan terkait PIP yang dilontarkan Jonas tidak dijawab oleh pasangan Jefri-Hermanus

Read More

Di antaranya Jonas minta penjelasan soal bertambahnya data murid SMA Negeri 2 Kupang dalam lampiran SK yang diserahkan kepada pemerintah Kota Kupang. Jumlah murid membengkak jadi 1.900 orang. Padahal jumlah siswa sekolah itu menurut Jonas hanya 1.600 orang.

“(tambahan) 300 siswa itu dari mana?,” kata Jonas. Jonas kemudian minta Jefri memberikan penjelasan secara jujur. “Bapak harus jujur karena kami sudah bertemu kementerian (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan),” ujarnya.

Menurut Jonas, dalam pertemuan di kementerian, dijelaskan bahwa dalam rapat kerja menteri pendidikan dan komisi X DPR, untuk Kota Kupang diminta data yang sudah diverifikasi, tetapi Jefri minta semua data anak-anak di kota ini.

Data itu menjadi dasar untuk mengeluarkan nama-nama siswa penerima PIP. “Begitu sebenarnya, Pak Jefri tidak jujur. Kami sudah menghadap langsung di sana,” tambahnya.

Jonas juga menegaskan, ia tidak menjelekan pasangan calon lainnya terkait persoalan PIP di Kota Kupang. Ia hanya menegakan aturan. “Orang jujur ternyata tidak jujur. Kasihan warga kota ini dipimpong sini sana,” ujarnya.

Namun saat pasangan Jefri-Herman mendapat giliran menjawab pertanyaan Jonas-Niko, Jefri tidak menjelaskan alasan pertambahan 300 siswa tersebut. Menurut Jefri, pemangku kepentingan diberikan jatah sebanyak 100.000 siswa.

“Kami beritahu bahwa kami menerima usulan dari anak-anak kita. Kami perjuangkan dan tidak lewat sekolah karena kami pemangku kepentingan sehingga kami mengusulkan langsung ke kementerian,” tegas Jefri.

Karena itu menurut Dia, SK Kementerian terkait PIP itu tidak diserahkan kepada sekolah tetapi diserahkan kepada Jefri. “Kementerian memberikan kepada kami karena kami yang mengusulkan dan kami dilindungi Undang-Undang,” ujarnya. Menurut Jefri, usulan nama anak-anak tersebut tidak dibuat-buat. ‘Kami menerima data (siswa) dari usulan dan dari data Dapodik,” ujarnya.

Debat pada putaran pertama ini dengan tema ‘Sosial dan Ekonomi’ dan sub tema pendidikan, kesempatan kerja, pemberdayaan masyarakat, kesehatan dan lingkungan hidup.

Debat disiarkan langsung Stasiun TVRI Kupang sejak pukul 18.00-20.00 Wita dengan moderator presenter TVRI Kupang Ina Djara. (gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.