Dana BOS untuk Gaji Guru Honorer Dihapus, KBM Terganggu

  • Whatsapp
ujian nasional/foto: gamaliel
ujian nasional/foto: gamaliel

Kupang–Lintasntt.com: Kegiatan belajar-mengajar di hampir seluruh sekolah di Kabupaten Kupang, NTT terganggu setelah pemerintah daerah setempat menghentikan penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk gaji guru honorer.

Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Kupang Timur Christian Loudoe mengatakan itu dalam pertemuan puluhan guru bersama Komisi V DPRD NTT, Jumat (28/11).

Mereka minta bantuan anggota DPRD mendorong pemerintah menyiapkan dana di APBD untuk membayar gaji guru honor tersebut.

Ia khawatir penghentian dana BOS tersebut membuat guru honorer mogok sehingga mengakibatkan kegitan belajar-mengajar (KBM) lumpuh. Pasalnya di SMP Negeri 9, dari 48 guru, hanya lima guru yang berstatus pegawai negeri. Sisanya 43 guru berstatus honorer.

Para guru honorer menerima gaji bervariasi antara Rp150.000 sampai Rp300.000 per bulan yang diambil dari 20 persen dana BOS. Guru honorer di sekolah itu ternyata yang menguasai operasional komputer di kantor. “Saya saja masih perlu belajar mengoperasikan komputer terutama program MS Excel,”kata Dia.

Apalagi saat ini sekolah-sekolah mulai mempersiapkan siswanya untuk mengikuti ujian nasional tahun depan. Christian minta DPRD mendorong pemerintah guna mengeluarkan kebijakan yang memihak guru hononer.

Ketua Komisi V DPRD NTT Winston Rondo yang menerima guru-guru tersebut mengatakan masih perlu mengecek kebenaran penghentian dana BOS untuk mendanai gaji guru honorer tersebut. “Penghentian dana BOS untuk bayar gaji guru itu baru informasi awal sehingga kami perlu mengecek keberanannya,” kata Winston. (gba)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.