Kupang–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal menggelar sekolah gunung dan sekolah laut bagi masyarakat untuk menekan risiko bencana.
Kegiatan itu merupakan satu dari sejumlah mitigasi bencana yang dilakukan BPBD NTT selama 2019. “Kita melakukan sosialisasi dan advokasi seperti merevisi peraturan daerah tentang tata ruang,” kata Kepala BPBD NTT Tini Thadeus di Kupang, Jumat (11/1).
Tini menyebutkan sekolah laut untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai ancaman dan dampak gelombang pasang maupun tsunami. Dengan demikian, mereka dapat menyelamatkan diri saat terjadi bencana. Sedangkan sasaran sekolah adalah warga yang bemukim di kaki gunung tentang bahaya yang muncul jika terjadi letusan gunung dan gempa bumi.
Kegiatan tersebut untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat agar mereka memahami benar mengenai potensi ancaman dan dampak dari bencana tersebut sehingga risiko maupun korban jiwa saat bencana dapat ditekan.
Selain kegiatan tersebut, menurut Tini, juga digelar simulasi tentang kejadian bencana di berbagai lokasi. Kegiatan itu diharapkan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai langkah-langkah menyelamatkan diri saat terjadi bencana.
Dia menyebutkan hampir seluruh jenis bencana terjadi di NTT mulai dari kekeringan, gunung meletus, longsor, banjir, dan penyakit. Karena itu, kegiatan sosialisasi dan advokasi terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana. (mi)
