BI Bantu Bulog NTT Maksimalkan Serapan Gabah

  • Whatsapp
High Level Meeting Tim Pengedalian Inflasi Daerah (TPDI) Se-Nusa Tenggara TImur di Kupang, Senin (9/4).

Kupang–Kepala Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Timur (NTT) Naek Tigor Sinaga mengatakan pihaknya siap membantu Bulog setempat untuk memaksimalkan serapan gabah petani.

Menurut Tigor, Bank Indonesia mengembangkan klaster padi di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat yang akan memasuki panen raya dalam waktu dekat.

“Klaster binaan di Manggarai Barat untuk memberikan contoh kepada petani di sana. Kita koordinasi untuk dapat membantu penyerapan beras oleh bulog,” kata Naek Tigor Sinaga pada High Level Meeting Tim Pengedalian Inflasi Daerah (TPDI) Se-Nusa Tenggara TImur di Kupang, Senin (9/4).

Di lokasi persawahan itu, BI Perwakilan NTT membina dua kelompok tani yakni ‘Tani Maju Bersama’ dan ‘Tani Ingin Jaya’ yang memiliki luas lahan tanam 124,5 hektere dengan rata-rata produksi gabah 8 ton per hektare.

Tigor mengatakan persediaan beras merupakan salah satu faktor kunci dalam pengendalian inflasi. Selama ini sebagian besar kebutuhan beras di NTT masih didatangkan dari daerah lain seperti Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Sampai awal April, Bulog NTT baru menyerap 67 ton beras dari petani dari rencana 4.500 ton selama Januari-Desember 2018. Salah satu dampak minimnya harga beras disebabkan harga beras lebih tinggi dari harga pembelian pemerintah. Selain itu, petani di NTT baru akan memasuki panen raya pada Mei-Juni.

Kepala Bulog Divre NTT Efdal Sulaiman mengatakan gudang-gudang bulog di daerah masih terisi beras rastra karena belum ditebus pemerintah. “Saat ini penyerapan rastra baru mencapai 60% sehingga gudang bulog masih terisi penuh dengan beras,” kata Dia.

Dia berharap penyerapan rastra dipercepat sehingga bulog segera mengosongkan gudang untuk menyimpan beras baru hasil serapan 2018. (mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.