APBN 2014, Pariwisata Sumbang Rp347 Triliun

  • Whatsapp

 Kupang–Lintasntt.com: Pariwsiata dan Ekonomi Kreatif (Parektif) telah ikut menyumbang anggaran untuk pembangunan nasional pada tahun 2014 mencapai Rp 347 triliun atau sekitar 23 persen dari total APBN saat itu.

“Bukan cuma itu, sektor yang telah ditetapkan sebagai andalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional itu telah pula ikut membuka sekitar 90,8 juta tenaga kerja di bindang kepariwisataan dalam proses pembangunan nasional,” kata Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Kemitraan dan Kelembagaan Mayarakat Dirjen Pengembangan Destinasi Kementerian Pariwisata RI, Widayanti Bandia, di Kupang, Kamis (14/5).

Atas kontribusi itu, lanjut dia, pada 2019 ditargetkan indeks kompetitif kepariwisataan menjadi 30 dari sebelumnya berada pada peringkat ke-70. Jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta orang dan jumlah perjalanan wisata domestik sebanyak 275 juta dari 250 juta sebelumnya.

“Dalam indeks kompetitif pariwisata Indonesia berada pada peringkat 70 dari 140 negara dan dalam target jangka panjang diupayakan untuk dinaikan ke peringkat 30. Salah satu upaya menggapai itu, perlu dilakukan dari Nusa Tenggara Timur,” harapnya.

Karena itu secara nasional, Indonesia mulai fokus untuk menggarap pariwisata dengan lebih optimal, agar mampu memecahkan rekor kunjungan wisman lebih tinggi hingga pariwisata bisa menyejahterakan bangsa. Mulai dari upaya nyata di antaranya penguatan branding pariwisata, memperbesar dana promosi, pembebasan visa bagi 45 negara ke Indonesia dan strategi lainnya.

Harapan itu mulai menampakkan hasil cerah. Tercatat kunjungan wisman ke Indonesia pada Februari 2015 memecahkan rekor dari sisi dalam 10 tahun terakhir jumlah yakni sebesar 786.653 orang. Jumlah wisman itu mengalami pertumbuhan 11,95 persen dibanding Februari 2014 yang berjumlah 702.666 wisman, jelasnya.

“Tentunya keunggulan-keunggulan itu, tidak membuat cepat puas dengan keadaan yang dicapai, tetapi terus berjuang dengan berbagai cara yang positif diantaranya pemberdayaan masyarakat, meningkatkan peran serta mayarakat dalam memanfaatkan potensi pariwisata dengan berbasiskan sumber daya manusia sebagai penggerak dan pengelola potensi terebut,” katanya.

Menurut dia, keberhasilan pariwisata berbasis masyarakat pasti menciptakan lapangan kerja yang berdampak pada upaya pelestarian lingkungan dan budaya yang pada akhirnya dapat menumbuhkan jati diri dan rasa bangga dari mayarakat yang tumbuh akibat peningkatan kegiatan pariwisata.

Sejalan dengan itu, katanya, program pembangunan di NTT menggagendakan pengembangan sektor pariwisata ebagai sektor unggulan. Karena itu, pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Frans Lebu Raya melalui Kwarda Pramuka membentuk Saka Pramuka dengan tujuan membina anggota Pramuka sebagai mitra dan agen sadar wisata di destinasi pariwisata dengan dibekali penguatan kepariwisataan. sumber: bisniswisata.co.id

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.