Anak Perawat di Sikka Meninggal akibat DBD

  • Whatsapp
Ilustrasi/foto: web

Maumere–Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sikka, Nusa Tenggra Timur, Petrus Herlemus menyebutkan satu dari dua korban meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu adalah anak perawat.

“Anak itu menderita cacar air sehingga orang tuanya menduga sakit panas yang diderita anaknya disebabkan cacar,” katanya.

Akibatnya, ia terlambat dibawa ke rumah sakit untuk berobat. Ia baru dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosa menderita DBD, namun dalam kondisi kritis sehingga nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Satu korban meninggal lagi sempat dirawat di rumah sakit, kemudian dipulangkan karena diduga sudah sembuh. Tiba di rumah, tubuh sang anak kembali panas, tetapi tidak dibawa kembali ke rumah sakit. Ia baru dibawa kembali ke rumah sakit dalam kondisi yang kritis hingga meninggal.

Kebanyakan penderita DBD dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis lantaran warga tidak mengenali gejala awal DBD.

Menurut Dia, saat ini seluruh fasilitas kesehatan di Sikka siaga selama 24 jam terkait penderita DBD yang sudah mencapai 206 orang. Banyaknya pasien DBD, mendorong pemerintah daerah membagi zona rujukan pasien DBD dari puskemas yakni wilayah selatan ditangani Rumah Sakit Lela dan wilayah timur ditangani Rumah Sakit Kewapante. “Jika pasiennya dalam kondisi spesifik boleh langsung dirujuk ke Rumah Sakit TC Hillers,” ujarnya. (mi)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.