AJI-WWF Gelar Pelatihan Jurnalisme Lingkungan di Kupang

  • Whatsapp

Kupang—Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia bersama WWF Indonesia dan AJI Kota Kupang menggelar pelatihan isu lingkungan kepada jurnalis di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mulai Kamis (26/6).

Kegiatan ini melibatkan 15 jurnalis yang akan diberi materi dan bimbingan meliput isu lingkungan selama dua kali pertemuan mulai Juni-Oktober 2014. Pertemuan pertama digelar 26-29 Juni 2014, dan pertemuan kedua 12-13 September 2014.

Read More

Field Officer Program Palce Amalo mengatakan kegiatan ini merupakan upaya AJI dan WWF mengangkati isu-isu pengelolaan sumber daya hayati berkelanjutan ke media agar memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan.

“Pelatihan ini bertujuan membangun wacana mengenai persoalan lingkungan serta mendorong pemerintah memberikan respon terhadap persoalan ini,” ujarnya di Kupang, Kamis (25/6)

Ia mengatakan pengelolaan sumber daya alam saat ini belum memenuhi prinsip-prinsip keadilan dan keberlanjutan. Lingkungan hidup juga menerima beban pencemaran yang tinggi akibat pemanfaatan sumber daya alam dan aktivitas manusia yang tidak memperhatikan pelestarian lingkungan.

Persoalan pokok ialah kurang efektifnya pengawasan dan pengendalian dalam pengelolaan sumber daya alam, yang menyebabkan kerusakan sumber daya alam. Kondisi ini ditandai dengan maraknya pengambilan terumbu karang, pemboman ikan, perambahan hutan, kebakaran hutan dan lahan, serta pertambangan tanpa izin. .

Ia mengatakan kegiatan ini akan menghadirkan tiga pembicara tamu yakni Koordinator Koordinator Konservasi Laut WWF Indonesia Lesser Sunda, Toufik Alansar yang akan menyampaikan materi Pengelolaan Sumber Daya Hayati secara Berkelanjutan.

Kemudian materi Kajian dan Fakta Kondisi Perikanan dan Kelautan di NTT disampaikan oleh Kepala Pusat Penelitian Perikanan dan Kelautan, Badan Penelitian Universitas Nusa Cendana, Dr Ir Fonny L Risa Masu, M.Si, dan materi kebijakan pengelolaan lingkungan di NTT disampaikan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) NTT Frederik Tielman.

Tema program ini ialah Better Journalism for Better Environment, atau jurnalisme yang baik untuk lingkungan yang baik. Kegiatan ini sepenuhnya didanai oleh WWF dan AJI Indonesia. Setelah pertemuan pertama, peserta akan melakukan liputan selama satu bulan. Mereka akan menghasilkan tulisan mendalam (indepth news) kemudian menayangkannya di media masing-masing.

Tulisan peserta pelatihan akan dinilai oleh AJI Indonesia untuk memilih lima tulisan terbaik yang akan menerima honor senilai jutaan rupiah. Selain itu diakhir program hasil liputan jurnalis akan dibukukan dan menjadi buku jurnalisme lingkungan pertama yang akan terbit di Kupang. Kegiatan ini akan dimentori dua anggota AJI Kupang yang dan telah mengikuti Training of Trainer (ToT) di Bogor, Jawa Barat.

Ketua AJI Kota Kupang Simon Petrus Nilli mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat karena meningkatkan pemahaman jurnalis dalam isu pengelolaan sumber daya hayati, terutama di Nusa Tenggara Timur yang selama ini kurang mendapat porsi yang memadai di media massa.

Dengan mengangkat isu-isu lingkungan ke media massa, akan memberikan pemahaman bagi masyarakat agar menjaga lingkungan tetap sehat sehingga terhindar dari bencana. “AJI mengharapkan media dapat berkontribusi membangun wacana mengenai berbagai persoalan lingkungan hidup di Nusa Tenggara Timur,” kata Simon. (gma)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.