Kupang–Maskapai penerbangan AirAsia akan melayani rute penerbangan dari Kuala Lumpur-Jakarta-Labuan Bajo mulai 2017.
“Sudah ada kesepakatan pemerintah pusat dengan pihak maskapai dan mulai tahun depan Maskapai Air Asia akan melayani rute baru tersebut,” kata Dinas Parwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu di Kupang, Rabu (9/11).
Dia mengatakan layanan rute baru penerbangan dari Ibu Kota Malaysia itu akan berdampak pada arus kunjungan wisatawan menuju ke provinsi kepulauan itu melalui pintu masuk Labuan Bajo.
“Layanan penerbangan ini akan semakin memudahkan wisatawan mancanegara untuk mengunjungi destinasi wisata unggulan di NTT yang masuk dari arah barat,” katanya.
Menurut Marius, kemajuan pariwisata tidak terlepas dari konektivitas transportasi udara yang lancar karena semakin mudah maka perjalanan wisata menjadi lebih efektif dari sisi waktu.
Untuk itu, katanya, selain layanan Kuala Lumpur-Jakarta-Labuan Bajo pihaknya juga tengah memperjuangkan percepatan layanan penerbangan untuk Kupang-Dili-Darwin.
“Selain konektivitas udara dari arah barat, penerbangan dari arah selatan (Australia) ke NTT juga memiliki pangsa pasar yang menarik karena menghubungkan tiga negara,” katanya.
Dia berharap agar jalur penerbangan Kupang-Dili-Darwin yang sempat terlayani pada era 1990-an itu kembali dibuka untuk mendukung kemajuan pariwisata di provinsi kepulauan itu.
“Kita berharap agar Kementerian Perhubungan dengan pihak maskapai bisa secepatnya menyepakati layanan rute yang diusulkan tersebut,” katanya.
Dia mengapresiasi upaya Kementerian Perhubungan yang sudah membuka layanan penerbangan langsung ke daerah setempat terutama dari arah barat seperti Jakarta-Kupang, Jakarta-Labuan Bajo yang dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia.
Meskipun demikian, Marius mengatakan jalur penerbangan dari arah selatan juga memiliki potensi pasar yang menarik terkait arus kunjungan wisatawan, untuk itulah perlu dibuka kembali layanan rute Kupang-Dili-Darwin.
“Semakin banyak jangkauan konektivitas transportasi udara maka akan mempermudah wisatawan untuk terus bedatangan selain itu memperlancar arus barang dan jasa percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata Marius Ardu Jelamu. (sumber: antara/media indonesia)
