17 Jurnalis Raih Beasiswa Perbankan

  • Whatsapp

 Jakarta—Lintasntt.com: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia kambali melaksanakan pelatihan demi meningkatkan kapasitas jurnalis.

Kali ini, AJI Indonesia yang bekerja sama dengan PermataBank dan Australian Embassy (Kedutaan Besar Australia) di Indonesia menggelar Banking Journalism Workshop (BJW) 2015 di kantor PermataBank, Gedung WTC II lantai 21, Sudirman, Jaksel.

Pelatihan ini diikuti 17 jurnalis yang lulus seleksi berbagai platform, baik cetak, elektronik maupun media siber dari 16 daerah. Pelatihan berlangsung dua hari, Jumat-Sabtu 22-23 Mei 2015. Seusai pelatihan, peserta akan meliput dan membuat tulisan yang didanai AJI Indonesia. Sesuai rencana, tulisan 17 jurnalis ini akan dibukukan.

Achmad K Permana, Direktur Syariah PermataBank mengatakan, pelatihan ini bertujuan menambah pengetahuan kepada jurnalis terkait isu-isu perbankan, khususnya fungsi intermediasi bank.

PermataBank berangkat dari kesadaran, bagaimana memberikan informasi valid, akurat, berkualitas sekaligus bermanfaat ke pembaca (masyarakat). PermataBank berkepentingan atas pemenuhan informasi utuh dan mudah dimengerti masyarakat.

“Sebab, kita tahu, kebijakan dan istilah perbankan itu tak semua orang paham. Bagaimana bisa dimengerti dan informasinya tepat, salah satunya dengan menggelar pelatihan ini,” jelas pria berkacamata ini.

Suwarjono, Ketua Umum AJI Indonesia mengungkapkan, pelatihan ini juga digelar dilatarbelakangi keprihatinan AJI, tak sedikit perusahaan pers (media) yang tak membekali wartawannya dengan pelatihan memadai. Kata Jono, sapaannya, acap kali banyak wartawan — datang dari latarbelakang bidang keilmuan beragam–yang tanpa melalui masa pelatihan langsung terjun meliput di lapangan.

Ketua AJI Indonesia, Suwarjono membuka Banking Journalism Workshop 2015 di kantor PermataBank, gedung WTC II, Sudirman, Jaksel, Jumat (22/5)

AJI Indonesia begitu concern terhadap aksi-aksi yang bertujuan pada peningkatan kapasitas dan kompetensi profesi jurnalis. “Ada banyak bidang yang harus didalami, misalnya, lingkungan, intoleransi-pluralisme, perempuan dan anak, energi, dan sebagaimanya. Semua itu, perlu diberikan bekal khusus sebelum si jurnalis ke lapangan,” jelasnya.

Apalagi, pelatihan seperti ini jarang, bahkan sama sekali tak pernah dilakukan di daerah. Sementara, pemerintah memprogramkan sejumlah daerah dan kawasan yang diproyeksikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. “Kebijakan itu perlu dikawal,” ucap Jono.

Meski singkat, diharapkan peserta mendapatkan pengetahuan jurnalisme perbankan yang bisa dimanfaatkan saat bekerja dan bermuara pada upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. “Paling tidak bisa membawa perubahan di daerah, kota masing-masing,” tukasnya.

BJW 2015 ini merupakan rangkaian dari Banking Journalist Academy (BJA) yang digelar AJI_PermataBank sejak 2013. Berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya, workshop kali ini pesertanya perwakilan media di daerah-daerah. Dua edisi sebelumnya, pesertanya wartawan media nasional/internasional dengan jangka waktu pelatihan selama dua bulan.

Kemudian, kali ini Kedutaan Australia turut menjadi penggagas kegiatan. “Kami bangga bisa ambil bagian dalam kegiatan yang tujuan akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Semoga peserta bisa memanfaatkan pelatihan ini,” ujar Laura Kemp, Sekretaris Hubmas dan Jubir Kedutaan Besar Australia di Indonesia.

Selama dua hari peserta mengikuti kelas materi, diskusi dan praktek yang dituntun para narasumber dari BI, PermataBank dan Penasehat Finansial Australia-Indonesia bidang ekonomi. Peserta didorong untuk bisa menyusun rancangan dan melakukan liputan mendalam mengenai isu-isu perbankan di wilayah masing-masing.

“Bangga bisa lulus seleksi sebagai peserta Banking Journalism Workshop. Kegiatan seperti ini sulit kita dapatkan di daerah. Dengan begini, kita belajar untuk meningkatkan kapasitas kompetensi diri,” tukas Palce Amalo, peserta dari Media Indonesia. (sumber: tribunmanado.co.id)

Komentar ANDA?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.